Lihat ke Halaman Asli

Ely Widayati

Guru pemelajar

Kyai Hasan Asy'ari Ajak Warga Matsanaba Mencari Teman Terbaik

Diperbarui: 6 Desember 2022   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bantul (MTsN 6 Bantul) - untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi keluarga besar MTsN 6 Bantul yang tergabung dalam unit Darma Wanita menyelenggarakan pengajian rutin (4/12/22). Acara bertema religi bertempat di rumah kediaman kepala Tata Usaha MTsN 6 Bantul, Nasihun Amin yang terletak di Dusun Tlenggongan Imogiri Bantul.
Kepala madrasah Mafrudah menyambut baik kegiatan rutinan triwulanan ini dan berpesan agar selalu menjalin tali silaturahmi diantara warga madrasah. Salah satunya dengan mengadakan pengajian rutin di rumah-rumah. 

"Dengan silaturahmi akan saling mengetahui dan mengenal sesama keluarga. Jika perlu ajak semua kerabat, istri, suami,, anak", pinta Mafrudah.Sebagai penceramah yang hadir saat itu KH. Hasan As'ari dari Piyungan Bantul. 

Dalam ceramahnya Kyai Hasan mengingatkan untuk mencari teman yang baik di dunia dan akhirat. Sebaik baik teman adalah yang menemani dalam kuburan dan tidak ada teman yg mau kecuali amal Sholeh.Lebih lanjut dalam uraian tausiyahnya mengutarakan tidak ada yang ikut di liang lahat dan yang selalu setia adalah amal kebaikan. Oleh karenanya hidup ini harus selalu berbuat baik. 

Semuanya ada contohnya. Kita diberikan sebaik baiknya nabi, guru, yang mesti tahu kebenaran. Alat untuk berbuat baik adalah hati. Semua perbuatan dan amalan baik itu digerakkan oleh yang namanya hati.

Dokpri

Banyak manusia yang menuruti hawa nafsu dan semangatnya kesenangan. "Kalau ada acara musik dangdut misalnya ia langsung semangat berangkat walaupun pun acara itu jauh. Namun jika ada panggilan Ilahi di masjid misalnya ia tidak lekas menuju kesana" ujar Kyai Hasan mengumpamakan. Mengutip dari Syaikh Khatim yang mengatakan barang siapa takut dosa, menahan marah, dan takut kepada Alloh niscaya surga balasanya.

Dosa, marah berasal dari hawa nafsu. Nafsu itu bagaikan  bayi yang menyusu.  Jika tidak disapih, diberikan yang pahit-pahit maka tidak akan kenyang. Maka nafsu harus dicegah dengan yang pahit-pahit.
Kyai Hasan menutup ceramahnya dengan doa keselamatan dan barokah melimpah untuk para hadirin yang memenuhi aula pondok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline