Lihat ke Halaman Asli

Elyshia Alodia Binarto

Siswa SMA Karangturi

Xenotransplantasi: Pengobatan Menggunakan Sel Punca Hewan

Diperbarui: 6 September 2022   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Sel Punca (Sumber: Thinkstock/Dr_Microbe)

Setiap makhluk hidup memiliki keunikannya masing-masing. Akan tetapi, makhluk hidup juga memiliki beberapa persamaan antara kelompok yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah makhluk hidup tersusun atas sel sebagai organisasi terkecil yang dapat mengatur kehidupan. 

Sel sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu cella yang memiliki arti ruangan kecil. Untuk mempertahankan kehidupannya, makhluk hidup melakukan reaksi kimia yang sebagian besar terjadi dalam sel. Selain itu, sel memiliki kemampuan untuk berkomunikasi melalui sinyal yang dikirimkan pada sel lain agar dapat mengatur fungsi dan perkembangan tubuh.

Masing-masing sel memiliki fungsi yang berbeda. Namun, ada satu jenis sel yang belum memiliki suatu fungsi khusus, yaitu sel punca atau yang dikenal dengan nama stem cell. Sel ini dapat menyesuaikan, mengubah, memperbanyak diri, bahkan mengganti sel yang mengalami kerusakan sesuai dengan tempat sel tersebut berada. 

Secara singkat, sel punca mampu berdiferensiasi menjadi suatu tipe sel. Maka dari itu, sel ini sering digunakan di bidang kesehatan sebagai bahan transplantasi untuk pengobatan penyakit. 

Menurut data dari HRSA (Health Resouces and Services Administration), telah dilakukan 4,160 transplantasi sel punca di Amerika Serikat pada tahun 2020. 

Sedangkan di Eropa, telah dilakukan lebih dari 30,000 transplantasi stem cell di tahun 2017 dengan Jerman sebagai negara yang memiliki angka tertinggi. Dilihat dari data, dapat diketahui bahwa penggunaan transplantasi sel punca sudah cukup tinggi dengan tingkat keberhasilan yang mencapai 80%.

Gambar 2. Jumlah transplantasi sel punca pada berbagai negara di Eropa (Sumber: ec.europe.eu/Eurostat)

Sel punca tidak hanya ada pada manusia, tetapi juga terdapat pada hewan dan tumbuhan. Di dunia medis telah dikembangkan transplantasi yang menggunakan sel punca dari hewan. Transplantasi jenis ini disebut sebagai xenogeneic stem cell transplantation. Sistem transplantasi ini memberikan solusi untuk mengatasi kekurangan donor yang dapat mengakibatkan kematian bagi pasien. Akan tetapi, transplantasi ini memiliki beberapa risiko yang harus diperhatikan.

Saat ini, dunia medis telah berkembang pesat, bahkan menemukan berbagai cara untuk menangani penyakit sel plasma. Salah satunya dengan menggunakan sel punca atau stem cell. 

Selain itu, transplantasi stem cell juga dapat digunakan untuk mengganti sel yang rusak akibat kanker, stroke, diabetes, dan penyakit-penyakit degenerative. Alasan dibalik pengobatan ini adalah karakteristik sel punca, yaitu belum terspeasialisasi sehingga dapat diinduksi menjadi suatu sel dengan fungsi khusus. Selebihnya, sel punca mampu membelah diri dalam jangka waktu yang terbilang lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline