Di lansir dari Tempo.co English Version edisi Selasa, 3 November 2020 terdapat 15 kawasan wisata di Jawa Barat yang melakukan Rapid Tes Covid-19. Rapid Tes Covid-19 di lakukan ketika libur panjang akhir pekan. Tercatat sebanyak 408 orang dari 14.000 wisatawan di Jawa Barat dinyatakan reaktif covid-19 setelah dilakukan Rapid Tes Covid-19.
Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa tidak semua wisatawan di Jawa Barat yang mengikuti Rapid Tes Covid-19 menunjukan hasil reaktif covid-19.
Menurutnya, Kota Bekasi adalah kota yang masuk ke dalam kategori zona merah dengan tingkat penularan virus corona yang tinggi. Hal tersebut dapat di kategorikan berdasarkan pada peta zona risiko Covid-19 Provinsi Jawa Barat.
Walaupun menjadi Kota dengan tingkat penularan yang tinggi, Kota Bekasi berada di tingkat paling atas dalam hal penanganan virus corona. Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas pengujian, penelusuran, perawatan, kapasitas rumah sakit, tindakan pencegahan, dan manajemen di wilayah Kota Bekasi.
Selanjutnya, peringkat kedua dalam penanganan virus corona adalah Kota Bogor dan disusul oleh Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kota Cirebon. Ridwan Kamil berharap daerah-daerah lain yang ada di Jawa Barat agar dapat meningkatkan penanganan Covid-19 dari kapasitas pengujian, penelusuran, perawatan, kapasitas rumah sakit, tindakan pencegahan, dan manajemen di wilayah Kota Bekasi.
Berli Hamdani selaku Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat berkata bahwa Puncak Bogor, Pantai Pangandaran, Sukabumi, dan CIanjur adalah daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika libur panjang.Dinas Kesehatan Jawa barat sedang melakukan investigasi epidemologi dengan menggunakan formulir google. Wisatawan yang datang ke Jawa Barat rata-rata berasal dari Jakarta yang berkumpul di daerah Puncak Bogor.
