Lihat ke Halaman Asli

Elysa Ikma

Ikmaikma

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 5 Mei 2020   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya.
Assalamualaikum wr.wb, baik pada tulisan kali saya akan memberikan sedikit ilmu yang saya peroleh.

*Pengertian Progresivisme :
Progresivisme berasal dari kata progres yang memiliki arti kemajuan. Sedangkan dalam filsafat pendidikan, progresivisme adalah suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukan hanya didapat dari pemberian pengetahuan melainkan juga melalui kegiatan-kegiatan yang mengarah pada cara berfikir dengan mandiri. Sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menarik kesimpulan dari masalah-masalah yang dihadapinya. Hal ini diharapkan peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat nantinya. Aliran ini memiliki tujuan agar manusia dapat melalui/menghadapi tantangan hidupnya kelak.

*Pemikiran Tokoh-tokoh Progresivisme :

1. George Axtelle, William Ostenly, Ernest Bayley, Lawrence, B Thomas, Frederic, dan C Neff.
Semua tokoh-tokoh tersebut memiliki pemikiran atau pandangan bahwa lingkungan yang ada tidak akan sama tetapi akan selalu mengalami perubahan. Tokoh-tokoh ini lebih menekankan pada menghindari hal-hal yang negatif pada potensi lingkungan serta kehidupan nantinya. Dan juga menekankan pada peserta didik agar mampu bereksperimen dan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

2. John Dewey
Dewey lahir di Burlington, menurut pandangannya pada dunia pendidikan, peserta didik diharapkan lebih fokus pada minat yang dimilikinya daripada mata pelajaran.

3. Hans Vaihinger
Hans memiliki anggapan bahwa kata tau adalah kata yang bersifat praktis, dan belum tentu dapat dibuktikan akan kebanarnya serta belum tentu dapat membawa sebuah perubahan.

4. William James
James memiliki pendapat bahwa otak harusnya menjadi sesuatu yang harus dipelajari. Dia juga membebaskan ilmu jiwa dan memberikan tempat di atas dasar perilaku manusia.

5. Georges Santayana
Santayana melalui hasil tulisannya sangat sulit disifati atau dipahami karena banyak hal yang bertentangan.
Sekian dari saya semoga dapat bermanfaat. Amin
Wassalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline