Lihat ke Halaman Asli

Elysabeth Jane

Full - heart Blogger

Mau Kembali Work From Office? Pastikan Perusahaan Kamu Punya Antisipasi Resiko Terpapar Covid19

Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menyambung pada tautan sebelumnya tentang New Normal Work From Office : Tips Aman dan Nyaman Back To Office Anjuran WHO, buat kamu yang harus Back to Office atau Work From Office, berikut adalah tingkatan resiko paparan pada lokasi kerja berdasarkan aktivitas yang dilakukan pekerjanya yaitu :

Low exposure risk

Pekerjaan yang memiliki kontak pekerjaan yang minimal dengan publik dan rekan kerja lainnya. Contoh pekerjaan semacam itu mungkin termasuk pekerja jarak jauh (misal Work From Home)

Medium exposure risk

Pekerjaan yang mengharuskan untuk melakukan kontak dekat dan sering dengan publik dan rekan kerja lainnya. Tingkat risiko ini berlaku bagi pekerja yang memiliki kontak dekat dengan orang-orang di lingkungan kerja dengan kepadatan penduduk tinggi (misalnya pasar, transportasi umum) termasuk kontak yang sering dengan orang-orang yang kembali dari daerah dengan tingkat penularan yang reaktif.

High exposure risk

Pekerjaan atau tugas yang berhubungan dekat dengan orang-orang yang kemungkinan besar tertular COVID-19, serta kontak dengan benda dan permukaan yang mungkin terkontaminasi virus. Contohnya transportasi umum yang mengangkut orang diduga mengidap COVID-19 tanpa sekat antara pengemudi dan penumpang, menyediakan layanan domestik atau perawatan di rumah bagi penderita COVID-19, dan melakukan kontak dengan almarhum yang diketahui atau diduga mengidap COVID-19 pada saat kematian mereka

Tempat kerja harus mengembangkan rencana kegiatan untuk mencegah serta memitigasi COVID-19 sebagai bagian dari rencana keberlangsungan bisnis. Rencana tindakan kegiatan pencegahan harus dipantau dan diperbarui secara berkala. Pekerja dan harus diajak berkonsultasi dan berpartisipasi dalam pengembangan, pemantauan, dan pembaruan COVID-19 di tempat kerja. Sangat penting untuk memantau keefektifan tindakan pencegahan, dan kepatuhan pekerja, pengunjung, pelanggan, klien dan subkontraktor dengan tindakan tersebut.

Pemeriksaan suhu tidak dapat mendeteksi semua kasus COVID-19. Pemindaian termal di tempat kerja dapat dianggap sebagai bagian dari paket tindakan untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19 di tempat kerja namun orang yang terinfeksi bisa saja tidak mengalami demam di awal terinfeksi (masa inkubasi), meskipun mungkin sudah menularkan kepada orang lain. Orang dengan kondisi ini biasa kita sebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

 Pemilihan anjuran penggunaan masker tergantung pada penilaian risikonya. Untuk pekerjaan dan tugas yang berisiko sedang atau tinggi, orang yang berusia 60 tahun ke atas, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan sebelum Covid, masker medis dan perlengkapan pelindung pribadi lainnya harus disediakan, face shield misalnya. Masker kain atau penutup wajah saat ini direkomendasikan untuk orang yang lebih muda yang cenderung tidak memiliki gejala. Tetapi jangan mudah terlena, masker mungkin saja memiliki beberapa risiko jika tidak digunakan dengan benar. 

 COVID-19 juga erat kaitannya dengan berbagai masalah psikososial, seperti ketakutan jatuh sakit dan sekarat, dikucilkan secara sosial, ditempatkan di karantina, atau kehilangan mata pencaharian. Gejala kecemasan dan depresi adalah reaksi umum bagi orang-orang dalam yang terdampak tidak langsung oleh efek pandemic COVID-19. Kesehatan mental dan dukungan psikososial harus tersedia untuk semua pekerja. Penilaian risiko yang komprehensif dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi bahaya pekerjaan terkait untuk kesehatan mental.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline