Lihat ke Halaman Asli

Elyn Rambu Kaborang

Putri Asli Sumba

Mama, Thank You for Who I Am

Diperbarui: 18 Juli 2019   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hijau Alamku. Harta Indonesia. Lokasi: Waingapu - Sumba Timur (Sumber foto: Instagram g_3lyn)

Kehadiranmu dalam hidupku tidak ada yang bisa menggantikanmu.

Aku dikandung, lahir, besar, bertumbuh dengan sempurna itu karena cintamu. Kehadiranmu membuat hidupku menjadi lebih berarti, ada masa depan yang indah.
Aku bahagia memilikimu karena bahagiaku itu menjadi bahagiamu juga.

Ah Mama ....
Aku sangat merindukanmu.
Aku sangat memujamu.
Kau selalu hadir bagi aku.
Kau selalu bersama aku.

Kini aku dewasa aku sibuk dengan urusanku.
Aku jarang menghubungimu.
Aku jarang berada di dekatmu.
Tapi jauh di lubuk hatiku, Mama tetap menjadi yang utama dan terutama.

Mama ...
Saat Mama pulang dari pantai, mandi, main dan tertawa bersama adik-adik.
Suaramu di telepon memberitahukan bahwa Mama bahagia, ya Mama bahagia.
Aku senang Mama, aku juga bahagia untuk Mama.
Betapa aku ingin datang memelukmu lalu bilang "ayo kita ke pantai lagi."

Mama...
Beberapa jam setelah aku mendengar kebahagiaanmu.
Tanpa kompromi, Sang Khalik memanggilmu pulang.
Apakah aku bermimpi?
Apakah aku masih tertidur lelap?
Jasadmu memberitahukan tugasmu sudah selesai, terus terang ini aku ga kuat.

Hanya karena tumpahan air, Mama terjatuh, pecah pembuluh darah di otak kecil, lalu menghadap Sang Khalik.
Aku merasakan bahwa duniaku sudah kiamat.
Buat aku, Mama adalah duniaku, baik buruknya, duka bahagianya aku, Mama bilang selalu ada buatku.
Buat aku senyuman dan rasa bangga paling tulus hanya ada dalam diri Mama.

Mama aku trauma.
Rasa sedih ketika dikhianati orang, buat aku itu terlalu kecil.
Rasa tertolak karena tidak di sayang orang yang kita kasihi, itu juga biasa.
Rasa merana karena disepelehkan orang karena beda derajat itu juga aku anggap sepeleh.
Namun bagi aku pukulan terbesar dalam hidupku ketika Mama tiba-tiba pergi, kiamatku telah tiba.

Mamaaaaaaaaaa......
Ketika aku mendengar semua wanita yang dipanggil Mama mengalami hal yang sama denganmu, aku menderita.
Ingin rasanya aku datang memeluknya, mengatakannya semua akan baik-baik.
Buat aku semua Mama di dunia ini adalah wanita hebat, luar biasa.
Penghormatan terbesarku hanya aku persembahkan kepada semua Mama.

Ini lagu kesukaanku Mama.
Dulu aku paling suka nyanyi lagu ini.
Sekarang aku jarang mendengarnya.
Lagu ini menceritakan semua perjalanan Mama dalam hidup semua raga yang terlahir di dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline