Perasaan apa sih yang kamu harapkan setelah memberikan pengakuan?
Pengen disayang, pengen dihargai, pengen diperhatikan, bahkan sampai pada titik terendah pengen dikasihani.
Ini hanyalah drama yang tergambar di frame perasaan manusia.
Pikiran menjadi lebih "kemayu" karena yang lebih berkuasa adalah hati bukan otak.
Logikamu ada di dengkul.
Hatimu yang mungkin bermain menggantikan posisi otak.
Perasaan menjadi lebih kuat untuk memberikan perintah mengerjakan yang diinginkan hati.
Daripada menumpuk menjadi asumsi yang tidak berguna lebih baik ungkapkan.
Si pemberi pengakuan merasa menjadi orang yang kalah, karena memberitahukan rahasia hatinya.
Si penerima pengakuan entah suka atau tidak suka, terlepas dari itu pasti posisinya berada di atas angin.
Ada rasa bahagia tersendiri, senyum-senyam sendiri, geleng-geleng kepala, rasa tidak percaya, rasa lucu, bahkan mungkin rasa jijik yang tidak pernah terpikirkan.
Semua orang punya cara tersendiri dalam memberikan respon.
Begitulah kehidupan manusia yang punya perasaan.
Siapa yang bisa menahan hati untuk menyukai dan tidak menyukai?
Hanya sikap kita yang terus dijaga supaya tidak merusak semua tatanan kesopanan.
Santai saja, jika potongan puzzle itu sudah tepat pasti akan cocok untuk GAMBARAN BESAR KEHIDUPANMU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H