Lihat ke Halaman Asli

Ely Isnaeni Nur Hidayah

Mahasiswa UIN Salatiga

Tepatkah PR Dihapuskan? Gimana Belajar Siswa?

Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, ada sebuah berita yang mengabarkan bahwa PR dihapuskan.

Tepatkah jika PR dihapuskan?

Oke, sebelum membahas tepat atau tidaknya jika PR dihapuskan. Mari kita telaah terlebih dahulu fungsi dan peran PR di dunia pendidikan.

Sebenarnya, apasih fungsi PR?

"Enggak ada, nambah-nambahin list pekerjaan aja."

"Memberatkan. Di sekolah sudah dituntut untuk berpikir, eh di rumah mikir lagi."

Mungkin, begitulah kira-kira tanggapan siswa kalau ditanya perihal PR. Akan lebih banyak respon negatif, dari pada respon positif yang dilontarkan. Namun, jika kita mengorek lebih dalam lagi, adanya PR sebenarnya membantu belajar siswa. Iya enggak?

Bayangkan saja, seperti apa keadaan siswa saat mereka tak ada PR. Apakah mereka akan mengulang atau mempeljari kembali materi yang sudah disampaikan oleh guru di sekolah? Apakah mereka akan belajar mendalami pelajaran hari itu?

Tidak. Jarang sekali ada siswa yang demikian. Terlebih sekolah-sekolah yang berada di desa, dengan ekonomi pas-pasan. Akan lain cerita dengan anak-anak perkotaan, yang memiliki ekonomi lebih tinggi dan akses pendidikan yang lebih mudah.

Gimana sih fungsi PR yang sebnarnya?

Fungsi PR sebenarnya, kalau dilihat dari sisi positif pasti akan meningkatkan semangat belajar. Bagi orang tua yang tak bisa memberikan fasilitas pelajaran tambahan atau les kepada anak, tentu saja, PR akan sangat membantu belajar siswa. Jika taka da, apa yang akan siswa lakukan? nge-game bareng teman-teman? Duh, bukannya terkontrol malah bisa jadi siswa tambah nge-blank sama pelajarannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline