Lihat ke Halaman Asli

Ely Rahmawati

Bersenang-senang

Bunga Hias: Peluang Bisnis yang Menguntungkan

Diperbarui: 2 Februari 2021   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ely Rahmawati

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Sejak pandemi covid-19 omzet pedagang tanaman hias melonjak 40 persen dari kondisi normal,  khususnya untuk pedagang tanaman hias yang cocok untuk menghiasi ruangan. Kenaikan ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang kini lebih sering berada di rumah, sehingga mempunyai banyak waktu luang untuk menata tanaman di halaman rumah.
Bisnis tanaman hias bisa menjadi peluang yang lebar untuk usaha selama pandemi. Tanaman hias sendiri menjadi salah satu produk yang diperlukan oleh banyak kalangan masyarakat meski bukan merupakan kebutuhan pokok. Permintaan produk ini pun bisa dibilang terus meningkat seiring dengan lamanya pandemi yang terjadi di Indonesia.
Tak hanya itu, perkembangan pembangunan yang terus menerus terjadi di berbagai  setiap wilayah, seperti perumahan, gedung perkantoran dan juga apartemen beserta mall dan pembangunan lainnya. Tanaman hias sendiri akan menjadi barang yang dibutuhkan untuk menghiasi sederet bangunan tersebut pada akhirnya. Selain untuk memperindah pemandangan juga untuk koleksi yang menajubkan.
Di massa pandemi saat ini, banyak orang yang memutar otak agar bisa memperbaiki ekonomi akibat dari covid-19. Banyak cara yang digunakan seperti menjadikan hobi sebagai peluang dalam  bisnis, bahkan bisa mendapatkan keuntungan yang sangat berlimpah. Modal yang harus dikeluarkan juga tidak terlalu besar, hanya saja perawatan pada tanaman itulah yang harus dijaga. Sebenarnya bisnis seperti ini sudah ada sejak lama, akan tetapi kini kembali meningkat setelah massa pandemi yang terjadi tidak hanya di indonesia saja bahkan di seluruh dunia. Selama masa karantina mandiri dirumah, banyak orang yang tidak memiliki kesibukan. Sehingga dengan merawat tanaman menjadikan hobi yang berguna dalam menghilangkan rasa bosan. Salah satunya dengan mengkoleksi tanaman hias sekaligus menjadikian bisnis yang menguntungkan bukan?
Pengertian dari tanaman hias sendiri mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk terna, merambat, semak, perdu, maupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan atau busana, dan sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun bisa dimasukkan sebagai tanaman hias.
Jenis dari tanaman hias sangatlah banyak, seperti yang sering kita temukan dirumah-rumah yang terdapat tamannya maupun sebagai hiasan (outdoor maupun indoor). Adapun jenisnya dari tanaman hias banyak dicari  seperti, Suplir, Tanduk Rusa, Lidah Mertua, Kuping Gajah, Puring, Kadaka, Spider Plant, Lili  Paris, Monstera, Gelombang Cinta dll. Seiring permintaan yang semakin meningkat banyak tanaman hias yang awalnya kurang diminati kini mulai popular juga dan dicari. Sehingga bisnis tanaman hias melonjak tinggi dan omset yang didapatkan tidak diragukan lagi walaupun harga yang di pantik pada pertanamannya tidak terlalu mahal berkisar 10k -- 50k saja tergantung dari jenis tanamanya. Banyak yang beranggapan harga dari tanaman hias sangat mahal, tapi ketika melakukan riset dan mendatangi langsung tempat penjual tanaman hias maka anda akan disugukan berbagai harga dari mulai yang murah hingga mahal sesuai dengan kantong anda.
Dengan adanya bisnis ini, mampu memperbaiki ekonomi yang saat ini tengah sulit akibat covid-19. Memanfaatkan keadaan dan mau berfikir dalam membuka peluang yang ada bisa mendatangkan keuntungan selagi ditekuni dengan baik serta bersungguh-sungguh. Berminatkah anda mengikuti jejak dalam merintis bisnis baru yang saat ini sedang naik daun? Apapun bisnis yang saat ini sedang anda lakukan tetap semangat dan tidak lupa tetap jaga kesehatan dan mengikuti protocol kesehatan agar bisa memutus rantai dari virus covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline