Lihat ke Halaman Asli

Ely Rahmawati

Bersenang-senang

Dokter: Pahlawan di Era Pandemi

Diperbarui: 29 Januari 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DOKTER ; PAHLAWAN DI ERA PANDEMI

Ely Rahmawati

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi 

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Semester V

Saat ini, Covid-19 telah menyebar keseluruh dunia dan berstatus pandemi, korban jiwa terus bertambah dari hari ke hari. Sebanyak 213 negara telah melaporkan memiliki kasus positif Covid-19. Pandemi corona bahkan membuat banyak negara maju harus berupaya ekstra keras agar jumlah kasus infeksi tidak terus melambung dan angka kematian pasien Covid-19 bisa ditekan.

Sedangkan data di Indonesia, Senin, 14 Desember 2020, jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 612.000 orang. Jumlah pasien yang sembuh sebanyak, 501.000 orang. Dan untuk kasus meninggal yang tercatat, sebanyak 18.653 orang.

Kondisi demikian, Covid-19 menjadi musuh semua negara, termasuk Indonesia, dan kita adalah sasaran dari kengerian Covid-19. Kemudian, muncul pertanyaan, siapa yang paling tangguh, yang mampu mengalahkan Covid-19, yang nantinya layak menyabet gelar pahlawan? Apakah para medis? Atau pemangku kekuasaan? Tidak ada yang dapat menjawabnya, karena jawabannya adalah kita semua.

Di era pandemi sekarang ini, banyak pahlawan yang memperjuangkan bangsa agar terbebas dari ancaman Covid-19, merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Melirik kepada pengertian yang bersumber dari KBBI, salah satu arti kata pahlawan adalah "orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran". Sementara, ketika dilihat dari pemahaman kebanyakan orang secara umum, rata-rata semua sepakat, bahwa "Pahlawan" adalah orang-orang yang terpilih dan telah terbukti berjasa besar bagi negara ini, dengan mengorbankan segala sesuatu yang dipunyai demi kepentingan bangsa dan negara". 

Dalam perjuangan, tentu yang akan diingat adalah sosok pejuang itu atau yang disebut pahlawan. Sedangkan pahlawan tidak hanya melawan peperangan saja. Bahkan saat ini, Negara kita sedang dihadapkan dengan persoalan besar seperti tersebarnya virus Covid-19, dalam melawan Covid-19 banyak tenaga medis yang gugur dalam perjuangannya, meliputi, Dokter, Perawat, Tenaga Farmasi, Bidan dan Lainnya, yang merupakan salah satu dari pasukan garda terdepan dalam menanggulangi Covid-19. Banyak dari mereka yang tidak pulang ke rumah, karena tidak ingin keluarga mereka tertular bahkan tidak ada waktu yang bisa mereka gunakan karena dihabiskan dalam melayani kesehatan yang diberikan kepada pasien yang jumlahnya semakin naik.

Mereka juga bisa mengorbankan nyawa mereka sendiri, survey tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan ada 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19, data tersebut dihimpun dari bulan Maret hingga Oktober. Tim Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, dr Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes, mengatakan angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan. Sebab, hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat. "Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting para petugas medis dan kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa masyarakat," kata dr Eka. Bukankan pengorbanan mereka menjadikannya sebagai pahlawan? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline