Halo, sobat kompasiana!
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, bahkan delapan bulan 'berlibur' di rumah, aku jadi sering banget untuk nonton drama korea yang sebelumnya waktu SMA jarang sekali bisa meluangkan waktu. Drama korea dikenal dengan bumbu ceritanya yang begitu menarik para penontonnya untuk terus ditonton. Tidak hanya itu, banyak drama korea yang memiliki pesan tersirat di setiap part dan pembelajaran yang bisa diambil.
Salah satunya adalah It's okay to not be okay. Siapa sih yang melewati atau tidak kenal dengan drama ini? Drama yang berlatar penyakit mental dan romansa ini dibalut dengan begitu rapi oleh Jo Yong selaku pengarangnya.
Dari drama ini, aku jadi tahu kalau komunikasi antar keluarga itu sangat penting untuk dilakukan.
Gambar di atas adalah Gang Tae (Kim Soo Hyun) yang merupakan adik dari Sang Tae (Oh Jung Se) yang memiliki gangguan/ autis. Sejak dulu, Gang Tae membenci kakaknya. Bukan, bukan benci. Mungkin bisa dikatakan terganggu dengan almarhum ibunya di masa lalu. Ibunya begitu melindungi Sng Tae, karena menurutnya kakaknya lebih pantas mendapatkan perhatian lebih dibandingkan Gang Tae. Suatu hari, Sang Tae dipukuli oleh teman-temannya. Lalu pada akhirnya Gang Tae yang menjadi imbasnya, dia bilang Gang tidak berguna dan sejak saat itu kehidupan Gang Tae selalu dilingkari dengan Sang Tae. Ia menerima pukulan dari Sang Tae, ia menerima gangguan kecil dari Sang Tae, dan lain-lainnya. Semua itu, karena Gang Tae sendiri tidak bisa mengeluarkan emosi yang bisa membuat ia terbebas dari Sang Tae. Gang Tae tidak mau berkomnunikasi, itu poin masalahnya.
Satu bagian yang sangat berkepanjangan itu, sangat penting untuk diperhatikan. Mungkin kita berpikir, tidak apa-apa dipendam sendirian. Jangan, jangan seperti itu, kita juga harus menyayangi diri kita dengan menjauhkan diri dari orang-orang yang kita anggap mengganggu, walaupun pengganggu itu adalah keluarga kita. Dari Gang Tae aku belajar, kalau kita harus mengeluarkan emosi yang kita pendam selama ini. Di drama ini, Sang Tae akhirnya menerima keluhan adiknya, dan akhirnya ia pergi dari 'sana' dengan harapan adiknya akan bahagia. Terlihat kan, tidak apa-apa kalau kita berbicara perihal perasaan yang kita sendiri tidak suka.
Bagian lainnya yang paling aku sukai adalah kehadiran Ko Moon Young yang diperankan oleh Seo Ye Ji. Gadis ini adalah penulis dongeng yang terkenal dengan lukisannya yang horor, dan penampilannya yang begitu khas. Sering menggunakan gaun dan topi di kepalanya, atau menghiasi kepalanya dengan sesuatu. Namun ternyata, Ko Moon Young selama ini banyak menceritakan tentang dirinya.
Hebat bukan?Aku begitu tertarik saat ia menceritakan tentang kerakusan seorang anak yang memakan ibunya sendiri, dan ternyata itu adalah ilustrasi Ko Moon Young yang memiliki porsi makan yang banyak. Oh ya, hari-hari gadis ini dilalui dengan banyak kesulitan. Ia selalu dikecam dengan pengganggu, dengan perusak, pengheboh, keonaran, dan negatif lainnya lah. Akan tetapi, dibalik wajah nya yang diturunkan ibunya yang kejam, Ko Moon Young selalu mimpi buruk tentang ibunya.
Berbicara mengenai ibunya, pasti kalian yang sudah menonton drama ini sangat terkejut bukan begitu tahu siapa ibunya? Ya, dia adalah perawat di rumah sakit jiwa yang selama ini merawat ayahnya.