Lihat ke Halaman Asli

Elya Dz Azizah

Elya Dzurrotul Azizah

Social Emotional Learning: Self Awareness

Diperbarui: 9 April 2019   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Self Awareness merupakan salah satu dari kategori Pembelajaran Sosial Emosional (Social Emotional Learning Category), yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Mari kita bahas materi sebelumnya, kategori dari Pembelajaran Sosial Emosional (Social Emotional Learning) itu terbagi menjadi lima yaitu, Self Awareness (kesadaran diri), Self Management (manajemen diri), Social Awareness (kesadaran sosial), Relationship Skills (keterampilan hubungan), Relationship Decision-making (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab). Nah, yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah Social Awareness (kesadaran sosial).

Self Awareness atau bisa disebut juga kesadaran diri adalah wawasan kedalam atau wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri atau pemahaman diri sendiri. Dalam bahasa mudahnya adalah mengenai kritikan atas dirinya sendiri, semakin mudah menerima kritikan dari seseorang maka self awareness semakin baik. 

Seperti contoh, seorang pegawai dipecat gara-gara dia marah ketika menerima kritikan dari bosnya, di perusahaan tersebut poin yang diunggulkan adalah self awareness, semakin rendah self awareness pegawai bisa jadi pegawai tersebut dipecat.

Menurut Baron dan Byne seorang tokoh psikologi anak mengatakan bentuk-bentuk dari self awareness diantaranya:
1.Self-awareness subjektif yaitu kemampuan seseorang untuk membedakan dirinya dengan lingkungannya. Misalnya, seorang mahasiswa dan dosen, kegiatan dan kewajiban dari mahasiswa dan dosen tentulah berbeda, dan juga harus sadar sikap yang harus dilakukan, dan juga bisa membuat orang lain bisa membedakan antara dosen dan mahasiswa.
2.Self-awareness objektif yaitu seseorang untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, sadar akan keadaan pikirannya dan mengetahui bahwa ia ingat akan tanggung jawabnya. Misalnya, ada seorang mahasiswa, ia ingat akan memfokuskan dirinya sebagai mahasiswa, dan dia selalu mengingat kewajiban dan tanggung jawab sebagai mahasiswa.
3.Self-awareness simbolik yaitu kemampuan seseorang untuk membentuk sebuah konsep dengan kemampuannya sendiri agar mampu untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan menghindari dari ancaman yang membahayakan dirinya sendiri. Misalnya, mahasiswa dalam hal ini harus ditekankan untuk mengenali dirinya dan bisa berfikir jauh tentang dirinya dan juga bisa berinteraksi sosial dengan baik.

Dalam membentuk self awareness ada beberapa bentuk untuk yang dibutuhkan seseorang, ada lima elemen menurut Charles, meliputi: Attention (perhatian), Wakefulness (kesiagaan), Architecture (arsitektur) Recall of knowledge (mengingat pengetahuan), Self knowledge (pengetahuan diri).

 Pembentukan self awareness perlu dididik sejak kecil, ada banyak cara untuk mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik. Apalagi pembentukan sadar diri (self awareness), perlu adanya pelatihan secara perlahan agar terbentuk kepribadian sadar diri sejak kecil.

Sumber
maharani, l., & mustika, m. (2017). hubungan self awareness dengan kedisiplinan peserta didik kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung. Retrieved from http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/download/555/447

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline