Lihat ke Halaman Asli

Elva Riria

Aku, Alam Mimpi, dan Negeri Ajaib.

Firasat

Diperbarui: 4 Juli 2019   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest.com

Rona cakrawala menampilkan jingga
Dalam temaram aku terdiam
Tersedu lalu membisu
Tersudut di ruang waktu menampilkan bayang semu


Aku tak tahu darimana asal suara-suara itu
Terus saja menggema di sela mega-mega
Petikan film klasik seolah begitu nyata
Terputar begitu saja tanpa tahu jeda


Memandangimu dalam sunyiku
Mendengar hela nafasmu
Menyadari setiap derap langkah kakimu
Tak terencana sekalipun oleh intuisiku


Laksana candu kala aku meminta pada Sang Penciptaku
Melantunkan namamu pada setiap bentangan sajadahku
Berharap kau pun begitu
Aku dan kamu suatu waktu mampu berada pada titik temu


Jari jemari itu tak lagi menggenggam tanganku
Semakin membeku tertimpa butiran salju
Aliran darahku seolah berhenti mengaliri nadi
Aroma kehadiranmu tak mampu lagi kukenali


Sependar cahaya lilin di sudut ruang itu menyelimuti ragaku
Berharap bayangmu hadir kembali seperti mimpi malam tadi
Tatapan rindu itu, rona sendu di wajahmu
Ahh.. aku terpaut waktu tuk mengikrarkan rindu


Aku tak tahu darimana asal rindu
Mengaliri setiap sendi yang menusuk relung kalbu
Jika yang merindu adalah dada
Mengapa sakitnya di sekujur raga?


Untukmu, yang selalu kupinta dalam doa..
Untukmu, yang tak pernah tahu aku rapuh..

***

04/07/2019

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline