Lihat ke Halaman Asli

Elviza Diana

Penjelajah kata

Mereka yang Telah Lama Ter-Lockdown

Diperbarui: 18 April 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis, Anak Suku Talang Mamak yang berada di Semerantihan Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo Jambi harus berjalan sejauh 4 km untuk sekolah (Elviza Diana)

Gadis (8) berpeluh keringat saat sampai dalam ruang kelas berukuran 4x6 meter. Gadis, anak perempuan Satar (45), Orang Suku Talang Mamak yang bermukim di Dusun Semerantihan Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo. 

Gadis tiba di sekolah pukul 08.00 WIB,jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar empat kilo meter. Gadis bersama 3 saudaranya lain harus berangkat lebih pagi, agar tidak terlambat tiba di sekolah.

Gadis bersekolah di kelas jauh SDN 167/VIII/ SP3 Suo-suo, ini satu-satunya sekolah yang berada di pemukiman mereka. Ada 57 anak yang bersekolah  di sini. 

Sekolah ini hanya memliki 2 ruang kelas dibagi menjadi kelas 1, 2 dan 3 digabungkan dan kelas 4,5,dan 6 juga satu kelas lainnya. . Gadis membuka buku yang ada di hadapannya. Dia membalik satu per satu halaman. Lalu mengeluarkan pensil dari dalam tasnya. 

Sekolah kelas jauh ini berdiri sejak 2008 hingga sekarang. Dindingnya sudah kumal dan kotor. Catnya sudah terkelupas dan buram. Sementara lantainya terbuat dari ubin yang warnanya tak putih lagi. 

Beginilah kondisi kelas Gadis. Namun tidak menyurutkan Gadis menuntut ilmu. Saya mengunjungi Gadis dan teman-temannya di Januari 2020. Gadis, salah satu potret anak pedalaman menimba ilmu.

Kondisi Kelas Jauh di Pemukiman Orang Talang Mamak, di penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Elviza Diana)

Kelas Jauh yang menjadi sekolah Gadis berdiri sejak 2008. Tapi tidak sebagus saat ini. Dulu hanya sebuah pondok kayu kecil. Anak-anak dan orang tua Suku Talang Mamak bergabung belajar membaca dan berhitung. 

Mereka sekolah non formal, tanpa seragam, dan juga kurikulum pendidikan yang baku. Fatma Erna, salah satu guru yang sudah mengabdi sejak awal sekolah ada di Suku Talang Mamak bercerita bagaimana dia harus berjuang agar anak-anak terus semangat dan mendapatkan dukungan dari orangtua mereka. 

"Kadang, anak-anak ini hanya 3-4 orang yang hadir. Mereka ikut orang tuanya berburu, ke ladang. Berminggu-minggu bahkan ada yang berbulan tidak datang ke sekolah," katanya.

Dusun Semerantihan, berada di penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Akses menuju lokasi tidak mudah dijangkau. Kita harus berkendara selama 3 jam dari Desa Su0-Suo. Itu pun jika kondisi cuaca tidak hujan. Sebab, jika hujan. Tak ada satu kendaraan yang bisa menempuh. Kita harus berjalan kaki menjangkaunya. 

Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, di tahun 80 an masyarakat Talang Mamak sudah bermukim di sana. Mereka merantau dari kawasan Datai yang berada dalam TNBT di Riau. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline