Semarang (Agustus,2021) – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Semarang membuat sebagian besar warga mencari kesibukan selama “dirumah aja”. Oleh karena itu, warga mengisi kegiatan dengan bercocok tanamana obat seperti kunyit, jahe, dan lain sebagainya. Tanaman obat yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan jamu. Saat masa pandemi seperti ini, jamu sangatlah cocok dikonsumsi sebagai penambah imunitas tubuh.
Berdasarkan arahan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng dalam peresmian program “Gerakan Minum Jamu”, perlu adanya edukasi khasiat dan manfaat minum jamu bagi masyarakat. Secara tidak langsung, program KKN mengenai edukasi jamu ini dapat menjadi alternatif untuk memberdayakan UMKM jamu.
Dalam program KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2020/2021 ini, Elvira Anggraini salah satu mahasiswa UNDIP melaksanakan sosialisasi video cara pembuatan jamu jahe secara daring via Whatsapp dengan ibu – ibu PKK RT 08/RW 09 Kelurahan Kalipancur, Kota Semarang. Dengan memanfaatkan hasil tanaman obat milik warga, minuman jahe ini dapat dibuat sendiri dirumah. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor: HK.02.02/IV.2243/2020 untuk membuat jamu jahe bahan yang digunakan pun sangat mudah ditemukan yaitu jahe merah, gula merah, jeruk nipis, kayu manis, dan air. Dalam program sosialisasi tersebut, ibu – ibu sangat antusias menanggapi pentingnya minum jamu untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Sosialisasi dan pembagian jamu secara gratis
Selain sosialisasi video membuat jamu jahe, dilaksanakan bagi – bagi jamu dan brosur secara gratis untuk warga sekitar. Harapannya program ini dapat meningkatkan imunitas tubuh, menjadi peluang usaha, dan dapat memberdayakan UMKM jamu.
Brosur Jamu Brosur Jamu
Oleh : Elvira Anggraini Kusumaputri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H