Lihat ke Halaman Asli

Cara Menghindari Penipuan Toko Online

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara menghindari penipuan toko online tidak sesulit yang orang kira. Berikut ini adalah beberapa jurus yang bisa kamu praktikkan untuk menghindari penipuan toko online.

Toko online ada dua macam:

1. Toko online dengan hosting sendiri (berformat dot com) 2. Toko online dengan hosting gratisan (seringkali di blogspot atau multiply) atau nebeng di situs jejaring sosial (Facebook dan Twitter)

MENGHINDARI PENIPUAN TOKO ONLINE DENGAN FORMAT .COM

1. Jangan mudah tergiur harga murah

Ini adalah KUNCI dari segala jurus yang akan saya beberkan. Sebagian besar kesuksesan kasus penipuan toko online menggunakan taktik memasang harga super murah yang tidak masuk akal sehat. Misalnya barang yang dijual harganya 50% lebih murah dari harga normal, kamu perlu waspada dan sebaiknya mulai melakukan investigasi lebih lanjut.

2. Selidiki profil perusahaan/pengelola toko online

Pertama-tama kita perlu membaca profil yang biasanya ditulis di halaman 'about us' atau 'tentang kami'. Ada banyak variasi kata yang biasa dipakai untuk menamakan halaman ini misalnya 'profil pemilik', 'pemilik toko', dll. Intinya, pertama-tama kamu harus mencari dan membaca halaman dimana ada penjelasan mengenai SIAPA di balik toko online tersebut.

Tentunya dengan membaca saja tidaklah cukup. Penipu tentu sangat mahir dalam menyusun profil yang sangat terpercaya. Untuk itu kamu perlu fokus pada bagian NAMA PEMILIKNYA, NAMA PERUSAHAANNYA, ALAMAT PERUSAHAANNYA, atau ALAMAT TOKONYA. Pada kebanyakan toko online, elemen-elemen tadi tidak semua dituliskan lengkap. Jadi misalnya kamu cuma dapat nama pemiliknya maka kamu sudah bisa melanjutkan investigasi kamu.

Copy nama pemilik situsnya di Google kemudian lihat apa saja informasi yang kamu dapatkan dari nama tersebut. Salah satu barometer positif adalah adanya akun Facebook ataupun Twitter dengan jumlah teman/follower yang relatif banyak. Cobalah untuk menjadi temannya terlebih dahulu untuk mengamati apakah ada keluhan konsumen tentang indikasi penipuan yang dilakukan si pemilik situs.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline