Lihat ke Halaman Asli

Bertemu Pemeran Utama Film Jagal "The Act of Killing"

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Act of Killing, Film dokumenter yang menjadi nominasi ajang OSCAR. Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Act of Killing (Jagal) yang menjadi nominasi salah satu kategori di ajang piala OSCAR. Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Siapa yang tidak kaget dan heboh bertemu dengan salah satu tokoh penting dalam film dokumenter "Jagal" alias The Act of Killing, film besutan sutradara Amerika Serikat Joshua Oppenheimer yang nyaris menyabet Oscar 2013, piala bergengsi perfilman dunia. Terbaru film ini malah mengalahkan 12 Years a Slave pemenang Oscar sebagai Best Film dalam penghargaan dari media terkemuka Inggris dalam  Guardian Film Awards pada 6 Maret lalu. Dialah Herman Koto, preman berbadan gempal gondrong yang selalu mengiringi Anwar Congo sang tokoh utama, yang adalah salah seorang  eksekutor dalam masa "pembersihan" terduga anggota Partai Komunis Indonesia di Sumatera Utara kurun waktu 1965-1966. Pertemuan yang tidak direncanakan saat kami hendak menunaikan sholat maghrib pada sebuah mushola di seputaran kawasan kuliner kota Medan tadi malam (3/10).  Ia sudah selesai dan kami baru hendak wudhu, ketika suami saya tersadar dengan siapa kami berpapasan. Sama senangnya dengan kami, Bang Herman, begitu ternyata ia biasa dipanggil, berfoto dan menjawab dua orang yang berebutan bertanya bak wartawan, hingga 2 jam an sembari makan. Saya teringat adegan kocak saat ia gagal menjadi caleg salah satu partai, rebah di kamar sambil menatap langit-langit ditemani Febi putri kecilnya,  tak berbaju, curhat sembari menasehati sang anak. Saya terpingkal tertawa juga terharu dengan dialog mereka. Ada adegan konyol pagi hari saat di kamar mandi, atau ketika ia berlakon aneka peran dan mau didandani apa saja, hingga jadilah film dalam film tersebut. Ternyata sekarang Febi sudah berumur 14 tahun, sudah kelas 3 SMP.  Bang Herman berbinar-binar menceritakan tentang anak gadisnya yang tumbuh cantik dan aktif di remaja mesjid  tempat tinggal mereka. Ia memperlihatkan foto dan sms pesanan nasi goreng dari Febi, 4 buah cincin batu berukuran besar di jarinya jadi tidak bermakna hahaha... [caption id="" align="aligncenter" width="406" caption="Herman Koto (www.filmantidote.com)"]

[/caption]

Kami tanyakan tentang aktifitasnya sekarang, apakah kesuksesan film yang dibintanginya membawa imbas pada kesehariannya. Katanya ia "pengangguran besar" , tidak punya pekerjaan, "tapi penghasilannya besar kan bang?", kata saya menggoda. Apa adanya ia bilang sesungguhnya berharap dikenalnya ia oleh banyak orang akan memberi kemudahan dalam mencari pekerjaan, sayangnya hingga saat ini harapannya belum terwujud. Perlu diketahui bahwa bang Herman adalah mantan PNS di salah satu dinas pemerintahan kota Medan. Ia berhenti karena  mimpi indah jadi Caleg (persis seperti yang kita lihat di filmnya), kini ia tidak bisa menikmati pensiun di usia yang sudah 55 tahun. Andai ia boleh meminta pengakuan atas statusnya dulu, sebagai pensiunan, begitu harap lelaki yang aslinya ternyata amat tenang ini. Pun ia pernah jadi ketua beberapa ranting organisasi Pemuda Pancasila, cukup punya pengaruh dan pengalaman rasanya. Saya bilang kenapa tidak mencalonkan diri lagi sekarang ini saat sudah terkenal,"ga ada uang Abang, Dek" begitu jawabnya, dulu Joshua yang bantu dana katanya. Meski Begitu ia mengaku sudah merasa cukup bahagia karena dikelilingi banyak kawan dari segala lapisan di penjuru sumatra utara. Saya tanya apakah ia senang filmnya terkenal dan dapat penghargaan di mana-mana, atau kah sebaliknya, sebagaimana berita yang menyatakan mereka merasa ditipu oleh sang sutradara. Meski tidak tahu persis penghargaan apa saja yang diraih,  ia senang dan bangga Indonesia di kenal dunia karena orang biasa seperti mereka. Tentang perasaan ditipu sebab awalnya Joshua bilang film ini  untuk kepentingan sekolah S3 nya, dan judulnya adalah Arsan dan Amina. Bang Herman  seolah adalah asisten sutradara, ia mengumpulkan para figuran sekaligus "mengaudisi" mereka. Dialog, adegan dan tentu kostum kebanyakan adalah reka-rekanya. Dan rasanya ia tidak salah, silakan tonton lagi filmnya. Ia dibayar tak tentu, kadang 200 ribu, pernah 500 ribu katanya. Meski film ini di nilai beberapa pihak kontroversial tapi ia belum pernah mengalami peristiwa tidak menyenangkan dari manapun. Ia tetap meyakini bahwa apapun yang terjadi pada masa lalu adalah layaknya terjadi,  ia tidak takut jika harus bertanggungjawab pada semua dialog dan peran yang ia lakukan. Pernah ia kebingungan bagaimana wartawan TV Australia tahu nomor telpon dan langsung sampai ke rumah untuk mewawancarainya. Setelahnya tidak ada lagi media yang datang.   Sementara pak Anwar Congo menurut ceritanya  sedikit merasa tertekan maka memilih menghindar dari para wartawan. Hingga sekarang kedua teman karib itu masih selalu kumpul di tempat kami bertemu ini.  Melihat tampilan dan tuturnya Bang Herman jauh dari kesan preman kota Medan. Begitu mengayom juga rendah hati. Baru kenal saja kami sudah merasa seperti saudara. Ia memperlihatkan foto-foto dengan Joshua dari HP Nokianya. Ia dengar Joshua sudah terkenal dan sukses, sayang sudah lama tidak kontak, padahal sebelumnya mereka dekat sekali. Ia memberikan secarik kertas memo dari sebuah hotel di Medan, berisi alamat email dan skype yang ditulis tangan  Joshua Oppenheimer, jika kami menyurati ia menitipkan pesan agar Joshua menghubunginya lagi seperti dulu. Entah kenapa saya tidak bisa menyisipkan foto pertemuan kami tadi malam di tulisan ini. Saya kutip Wikipedia catatan penghargaan dan nominasi yang diraih The Act of Killing, saya yakin Bang Herman atau  Pak Anwar Congo tidak tahu benar soal ini.

Penghargaan dan Nominasi

Penghargaan Tanggal Penyerahan Kategori Penerima dan Nomine Hasil Academy Award[12] 2 March 2014 Best Documentary--Feature Nominasi Asia Pacific Screen Awards[13] 12 December 2013 Best Documentary Feature Film Menang Austin Film Critics Association[14] 17 December 2013 Best Documentary Menang Batumi International Art Film Festival 2013[15] 22 September 2013 Documentary Grand Prix Menang Beldocs Belgrade International Documentary Film Festival 2013[16] 11 May 2013 Grand Prix Menang Bergen International Film Festival[17] 30 October 2013 Checkpoints Prize Menang Berlin International Film Festival[18] 16 February 2013 Ecumenical Jury Prize Menang Panorama Audience Award Menang Biografilm Festival Italy 2013[19] 16 June 2013 The Lancia Award Menang Boston Online Film Critics Association[20] 7 December 2013 Best Documentary Menang Best New Filmmaker Joshua Oppenheimer Runner-up Boston Society of Film Critics Awards[21] 8 December 2013 Best Documentary Menang BRITDOC Foundation[22] 14 November 2013 Puma Impact Award Menang British Academy Film Awards[23] 16 February 2014 Best Documentary Menang Best Film Not in the English Language Nominasi Chicago Film Critics Association[24] 16 December 2013 Best Documentary Menang Best Foreign-Language Film Menang Most Promising Filmmaker Joshua Oppenheimer Nominasi Cinema Eye Honors[25] 8 January 2014 Outstanding Achievement in Nonfiction Feature Filmmaking Menang Outstanding Achievement in Production Menang CPH:DOX 2012[26] 12 November 2012 Grand Prize Menang Critics' Choice Movie Award[27] 16 January 2014 Best Documentary Feature Nominasi Danish Film Academy[28] 28 February 2013 Best Long Documentary Menang Danish Film Critics Association[29] 16 March 2013 Bodil Special Award Menang Detroit Film Critics Society[30] 16 December 2013 Best Documentary Nominasi DocsBarcelona Film Festival 2013[31] 2 June 2013 Best Film Award Menang Documenta Madrid [32] 11 May 2013 First Prize of the Jury Menang Audience Award Menang Dublin Film Critics Circle[33] 18 December 2013 Best Film #3 Best Director #10 Best Documentary Nominasi Breakthrough of the Year Joshua Oppenheimer Menang European Film Awards[34] 7 December 2013 European Documentary Menang Festival de Cinéma Valenciennes[35] 23 March 2013 Grand Prix (Documentaire) Menang FICUNAM Mexico City 2013[36] 27 February 2013 Audience Award Menang Florida Film Critics Circle[37] 18 December 2013 Best Documentary Film Menang Geneva International Human Rights Film Festival[38] 10 March 2013 Gilda Vieira de Mello Prize Menang Gotham Awards[39] 2 December 2013 Best Documentary Menang Grimstad Short and Documentary Film Festival 2013[40] 14 June 2013 Golden Chair Menang Guardian Film Awards[41] 6 March 2014 Best Film Menang Human Rights Human Dignity International Film Festival 2013[42] 18 June 2013 Aung San Suu Kyi Award Menang Independent Spirit Awards[43] 1 March 2014 Best Documentary Feature Nominasi Indiana Film Critics Association[44] 16 December 2013 Best Documentary Menang IndieLisboa 2013[45] 4 May 2013 Amnesty International Award Menang Istanbul Independent Film Festival[46] 24 February 2013 Critics Prize Menang Janela Internacional de Cinema do Recife[47] 20 October 2013 Troféu Janela de Melhor Filme Menang Kansas City Film Critics Circle[48] 15 December 2013 Best Documentary Menang Karama Human Rights Film Festival[49] 12 December 2013 Best Feature Documentary Film Menang London Film Critics' Circle[50] 2 February 2014 Documentary of the Year Menang Los Angeles Film Critics Association[51] 8 December 2013 Best Documentary Film Runner-up Message to Man[52] 28 September 2013 Press Jury Prize Menang National Society of Film Critics[53] 4 January 2014 Best Non-Fiction Film Menang New York Film Critics Online[54] 8 December 2013 Best Documentary Menang Nordisk Panorama 2013[55] 25 September 2013 Documentary Grand Prix Menang Online Film Critics Society[56] 16 December 2013 Best Documentary Film Menang Phoenix Film Critics Society[57] 17 December 2013 Best Documentary Feature Nominasi Planete+ Doc Film Festival Warsaw 2013[58] 18 May 2013 Audience Award Menang Grand Prix Dolnego Śląska Menang Prague One World Festival[59] 11 March 2013 The Best Film Award Menang Rober Awards 2013[60] 6 March 2014 Best Documentary Menang Royal Anthropological Institute Film Festival 2013[61] 16 June 2013 Basil Wright Prize Menang San Diego Film Critics Society[62] 11 December 2013 Best Documentary Film Menang San Francisco Film Critics Circle[63] 13 December 2013 Best Documentary Menang Satellite Award[64] February 23, 2014 Best Documentary Film Nominasi Sheffield Doc/Fest 2013 [65] 16 June 2013 Special Jury Award Menang Audience Award Menang St. Louis Gateway Film Critics Association[66] 16 December 2013 Best Documentary Runner-up Toronto Film Critics Association[67] 16 December 2013 BMO Allan King Documentary Award Menang Traverse City Film Festival 2013[68] 4 August 2013 The Stanley Kubrick Award for Bold and Innovative Filmmaking Menang Washington D.C. Area Film Critics Association[69] 17 December 2013 Best Documentary Feature Nominasi Yamagata International Documentary Film Festival[70] 17 October 2013 Mayor's Prize Menang ZagrebDox[71] 3 March 2013 Movies That Matter Award Menang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline