Lihat ke Halaman Asli

"Indonesia Tanah Air Beta", Kata Pak Sopir

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14123221021860928697

Bukan lagi jadi hal yang mengejutkan di negeri tercinta kita ini, bahwasanya infrastruktur buruk adalah pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai dikerjakan oleh para pemimpin. Tidak menarik untuk dibahas konon lagi dipikirkan, tak semenarik rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah hehe...

Demikian halnya di daerah kami, Nagori Dolok Batu Nanggar, satu kecamatan kecil di Kabupaten Simalungun.  Sepanjang tahun ini mungkin tak ada masyarakat yang tidak mengomel saat melewati jalan negara menuju kota kecamatan Serbelawan. Lubang besar yang siap jadi kolam saat hujan deras menutup aspal yang aus entah kemana. Truk-truk perusahaan perkebunan, Bus Kota Antar Propinsi, becak motor, angkot dan lain-lain langsir sepanjang hari pada jalan yang tidak dapat disebut lebar.

Termasuk saya, menceracau saja jika harus melewati jalan tersebut untuk membeli berbagai keperluan ke pasarnya pun menuju lokasi kerja. Hanya dapat memilih lubang yang tidak dalam(kalau ada). Kalau tidak terbiasa celaka saja ujungnya. Sudah banyak koran lokal yang memberitakan, batang pisang juga sudah ditanam dalam kubangan jalan tersebut plus pesan-pesan manis pada yang berkuasa,  perubahan itu tidak juga datang.

Ndilalah, aneh bin ajaib, pagi ini (30/9) ada yang tidak biasa.  Saya tidak jadi ngomel demi melihat tumpukan pasir, batu dengan para pekerja yang sibuk mengerok jalan. Terlihat tergesa dan segera, lengkap dengan penjagaan beberapa aparat di simpang jalan. Ada apa?siapa? kok bisa?

1412322185164066414

Rupanya sedang ada gladi resik acara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Sujono, Tugu peringatan sejarah atas peristiwa terbunuhnya Letnan Sujono Bandar Betsi dalam G 30 S 1965.  Esok para pejabat propinsi Sumatra Utara berkumpul mengadakan upacara di sana.

1412322370592630510

Demikian tiap tahun, cerita pak driver. Saya mengangguk, mau apa lagi, begitu adanya. Bukan rakyat yang penting tapi pejabat, meski tiap saat ada kata "rakyat"  keluar dari mulut para pejabat.  Pak driver berteriak menggoda seorang pekerja yang sibuk menguras air dari lubang " Indonesia tanah air betaaaa..."  Selamat Hari Kesaktian Pancasila Pak Gubernur, selamat upacara, terima kasih akhirnya jalan kami licin setidaknya 2 bulan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline