Lihat ke Halaman Asli

Elvina Febriani

Mahasiswi semester 8

Peningkatan Nilai Jual Buah Mangga melalui Kegiatan Pelatihan dan Branding Produk Mangga di RW 3 Medokan Semampir Surabaya

Diperbarui: 18 Desember 2023   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau KKN NR-03, ini dilaksanakan di Medokan Semampir RW -03 melakukan inovasi Buah mangga menjadi salah satu buah yang memiliki nilai jual yg lebih tinggi.Meskipun bukan komoditas unggulan di desa setempat, akan tetapi mayoritas rumah warga ditanami pohon mangga yang berbuah lebat pada musimnya. Berbagai jenis buah mangga dimiliki oleh Masyarakat mulai dari mangga arumanis, mangga adas, hingga mangga nanas,dan mangga mana lagi.

Buah mangga biasanya dikonsumsi dalam keadaan matang. Hal ini disebabkan karena kandungan gula buah mangga matang yang lebih banyak yang menyebabkan rasanya manis dan digemari oleh kebanyakan orang. Akan tetapi buah mangga matang memiliki masa simpan yang pendek. Buah mangga matang hanya dapat bertahan hingga 2-3 hari di suhu ruang. Oleh karena itu pengolahan buah mangga menjadi sebuah produk olahan dapat dilakukan untuk dapat memperpanjang masa simpan buah mangga.

Mahasiswa KKN NR RW 3 Medokan Semampir 2022/2023 melakukan pengabdian kuliah kerja nyata dan pelatihan kepada Masyarakat setempat khususnya ibu-ibu PKK Medokan semampir untuk dapat membuat produk olahan mango sago. Kegiatan ini berlangsung di rumah bapak RT 3 Medokan semampir.

Pengolahan sago mango tidak hanya bertujuan untuk memperpanjang umur simpan buah mangga, akan tetapi juga untuk meningkatkan nilai ekonomisnya apabila buah tersebut tidak dijual langsung sebagai buah matang melainkan telah diolah menjadi produk olahan berbasis buah mangga.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menambah wawasan ibu-ibu PKK untuk memproduksi makanan olahan terutama mango sago. Tidak hanya buah mangga, metode pengolahan mango sago yang disosialisasikan juga dapat diterapkan untuk pembuatan desert sago yang lainnya seperti strowberry.

Pengolahan produk pangan olahan sejatinya dapat diolah secara sederhana di sektor rumah tangga tanpa memerlukan adanya peralatan dan proses yang rumit. Teknologi pengawetan dan pengolahan sederhana sangat mudah ditemukan di internet untuk dapat dilakukan di rumah oleh ibu rumah tangga. Berbagai jenis bahan-bahan yang mudah ditemukan juga dapat menjadi bahan pengawet seperti gula dan garam, sehingga dapat mengurangi penggunaan pemanis dan pengawet buatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline