Elvina Devi Triana | Kamis, 15 Desember 2022
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 pulau yang dihuni kurang lebih 360 suku bangsa. Besarnya wilayah Indonesia menyebabkan banyak perbedaan ras, suku, agama maupun bahasa. Kemajemukan ini tentu saja melahirkan keberagaman budaya di Indonesia, seperti rumah adat, pakaian adat, hingga tradisi adat istiadat.
Tak heran apabila banyak wisatawan asing yang tertarik dengan Indonesia karena keberagaman ini. Salah satu hal yang menarik untuk ditelusuri adalah tradisi ekstrem yang berkembang di Indonesia, contohnya tradisi yang dilakukan oleh suku Dani di Papua.
Suku Dani adalah suku yang mendiami Lembah Baliem yang terletak di pegunungan tengah Papua. Sebagian dari mereka memeluk agama Kristen Protestan tanpa melepas kepercayaan pada roh-roh yang telah meninggal.
Suku ini masih melakukan ritual-ritual penghormatan roh leluhur. Tradisi yang dijalankan suku Dani cukup beragam bahkan ada yang terbilang ekstrem, salah satunya adalah tradisi potong jari.
Tradisi potong jari, dari namanya saja sudah terdengar mengerikan bukan?.
Ya, memang bagi kita orang awam tradisi potong jari terdengar mengerikan. Namun berbeda dengan masyarakat suku Dani. Tradisi ini memiliki makna yang cukup mendalam bagi mereka.
Masyarakat suku Dani menyebutnya Iki Paleg, tradisi yang telah dilakukan oleh suku Dani secara turun temurun. Iki Paleg menjadi simbol duka cita atas sanak saudara mereka yang telah meninggal.
Bagi manusia jari memiliki peran penting dalam menujang aktivitas harian. Coba bayangkan tanpa satu jari saja mungkin ada beberapa aktivitas yang akan sulit untuk dilakukan.
Sulitnya aktivitas yang dilakukan tanpa satu bahkan lima jari tak menjadi masalah bagi mereka. Suku Dani menganggap fungsi keluarga sama dengan fungsi jari. Apabila kita kehilangan salah satunya maka kekuatannya akan berkurang.