Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Motorik Melalui Permainan Egrang Batok Kelapa dan Penerapan Pemilahan Sampah

Diperbarui: 22 September 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Kelompok 164 Gelombang 6 yang beranggotakan Is Hendy Satria Firdaus, Elvina Bintang Pramukti, Meisya Belinda Putri, Delvita Dwi Sherlin, dan Sekar Ayu Rahmadani yang didampingi oleh Ibu Sofa Amalia, S.Psi., M.Si. mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan menggunakan permainan egrang batok kelapa dan pemilahan sampah. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Peningkatan motorik kasar pada anak dengan menggunakan permainan egrang batok kelapa dilaksanakan untuk melatih otot besar pada anak. Selain permainan egrang batok kelapa, anak juga diberikan video edukasi berupa penayangan pemilahan sampah dan jenis-jenisnya sehingga anak dapat lebih mengenal dan peduli pada lingkungannya. Pemilahan sampah lebih baik dilakukan sejak dini agar anak-anak dapat belajar membedakan sampah yang dapat terurai dan tidak terurai.

Permainan egrang batok kelapa sendiri merupakan permainan yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang dimana tempurung kelapa digunakan sebagai pijakan kakinya. Tempurung kelapa diikat dengan tali pengait pada kedua sisi sehingga dapat digunakan untuk mengangkat kaki saat berjalan. Pemain harus memegang tali pengait dengan erat untuk menjaga keseimbangan tempurung. Permainan egrang batok kelapa ini sering dimainkan saat perlombaan atau kompetisi. 

Para peserta lomba harus mencapai garis finish dengan egrang batok di kaki mereka dan yang tercepat mencapai garis finish merupakan pemenangnya. Permainan egrang batok kelapa ini bermanfaat untuk meningkatkan motorik kasar anak seperti keseimbangan tubuh, koordinasi mata, tangan, dan kaki, melatih kelincahan, keberanian, dan konsentrasi. Permainan tradisional ini juga harus dilestarikan agar tidak hilang dan dilupakan begitu saja.

Program kerja yang digunakan juga melakukan penayangan video edukasi berupa pemilahan sampah. Dengan adanya penayangan video pemilahan sampah, anak diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai pengolahan sampah dan memiliki kesadaran membuang sampah di tempatnya sehingga dapat mengurangi permasalahan sampah yang ditimbulkan dikemudian hari. Setelah dilakukannya penayangan video mengenai pemilahan sampah, anak-anak melakukan mini games berupa menempelkan gambar dan menggolongkan mana sampah organik dan unorganik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline