Jam istirahat tiba. Aku yang sedari tadi merasa mengantuk menghela nafas lega akhirnya pelajaran IPA selesai juga. Aku berjalan menuju bangku Risha hendak mengajaknya ke kantin. “Rish, nge-Bakso yuk”. Ajakku pada Risha. “Gas lahh!”. Ucap Risha dengan semangat. Kami berdua memang suka sekali dengan Bakso. Yang membuat kami begitu menyukai Bakso adalah kuahnya yang gurih serta isian Baksonya yang bermacam-macam.
Antrian yang cukup panjang membuatku sedikit tidak sabaran. “Duuh panjang banget antriannya. Beli yang lain yuk”. Ajakku yang dibalas anggukan oleh Risha. Kami akhirnya memutuskan untuk membeli Ayam Geprek yang tidak terlalu ramai antriannya. Setelah membayar, kami berdua mencari tempat duduk. “Di sana kosong, duduk di sana saja yuk”. Ajak Risha. Kemudian kami berjalan menuju tempat yang dimaksud Risha tadi dan mulai memakan makanan kami sambil bergurau.
Saat sedang makan, salah satu temanku datang menghampiriku dan Risha. Namanya Sara. “Hai Aruna. Aku boleh duduk di sini gak?”. Tanya Sara. “Eh iya, boleh banget kok. Duduk saja di sini”. Jawabku. Kami pun akhirnya makan bersama-sama.
“Huhh.. akhirnya kenyang juga. Yuk balik ke kelas”. Ajakku yang dibalas anggukan oleh Sara. Tapi tiba-tiba aku menyadari bahwa Risha tidak ada. “Eh? Risha kemana?”. Aku menoleh ke sana ke mari tetapi tidak melihat sosok Risha. Sara menatapku dengan sendu. “Ternyata kamu masih belum bisa mengikhlaskan Risha ya Run...”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H