Lihat ke Halaman Asli

Dikepung Kabut Asap

Diperbarui: 19 September 2019   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Pixabay

Aku luruh di permukaan tirai malam
yang lelah diterpa angin
Ketika gelap  lejar mengetuk pintumu
Sebuah aksara menampar lirihan sade
Dan suara jalan mengalun pelan
Mengusik hati yang letih berkelana

Sekilas wajah asralmu menatapku
Tonggak-tonggak janji berdiri lusuh
Semua tentangmu terlanjur kuanggap suci

Kau berkata bahwa hidup itu seperti awan
Ada waktu berkumpul ada saatnya berpisah
Selalu ada kata kembali pada esok
Lalu kita mengemas jejak-jejak
Untuk mengirimnya ke peradaban maya

Kabut mencengkeram negri sempit ini
Remang menguasai tanpa peri
Tidak hanya di netra namun ke segala

Tangerang, 17  September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline