Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kabut September

Diperbarui: 16 September 2019   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Pixabay

September kelabu
adalah ia yang merindu rintik cair
mengeja  gemuruh rindu dalam debu
di kedalaman  gemericik mata air


namun apa daya  hutan terdesak
kemurkaan  api meledak keheningan malam retak
semua  terhenyak


Belantara nan hijau menjadi merah api
Hutan perawan ternoda tangan tak berperi
Ulah manusia serakah dan keji
Kenapa ketamakan bekukan hati?   

Mari kita coba merenung
Alam yang bersahabat telah berubah
Bumi memendam lara dan termenung
karena perilaku mereka yang gegabah


Kemanakah  harapan akan disandarkan kala asap dan debu enggan pergi
Masihkah manusia  jumawa berdiri?
Alpa meraba diri sendiri

Tangerang, 15 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline