Tanggal 26 Desember 2021, siang menjelang sore, lini masa media sosial facebook saya dipenuhi dengan ucapan berdukacita atas kepergian Kakek Amir Husein. Padahal, keesokan harinya, seharusnya Kakek Husein akan menempati rumah baru yang disiapkan para relawan.
Kakek Amir Husein adalah warga Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Awal bulan Desember, beberapa daerah di Kabupaten Indragiri Hilir dilanda banjir air pasang atau banjir rob. Banjir air pasang memenuhi jalanan Kota Tembilahan, area perkantoran, rumah sakit, dan rumah-rumah warga. Salah satu warga yang rumahnya tergenang banjir rob adalah Kakek Amir Husein. Dengan kondisinya yang mengalami stroke, Kakek Amir Husein hanya bisa pasrah terbaring di antara air yang masuk ke dalam rumahnya, ditemani isteri yang setia mendampingi.
Kondisi Kakek Husein yang memprihatinkan diposting seorang netizen di media sosial. Postingan tersebut spontan menggugah banyak orang. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja ada yang menggalang donasi untuk membantu Kakek Husein.
Para relawan juga berdiskusi dengan perangkat desa dan dinas sosial setempat untuk membantu Kakek Husein. Gayung bersambut, Kakek Husein dan isterinya kemudian dievakuasi ke rumah singgah dinas sosial Indragiri Hilir pada tanggal 9 Desember 2021.
Para relawan, Lurah Seberang Tembilahan dan perwakilan dinas sosial Indragiri Hilir lalu berdiskusi dengan satu-satunya keluarga Kakek Husein, yaitu anaknya yang tinggal di Seberang Tembilahan mengenai tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi Kakek Husein dan isterinya. Solusi terbaiknya adalah rumah Kakek Husein dipindah dekat dengan rumah anaknya, kebetulan di samping rumah anaknya masih tersedia lahan kosong. Rumah Kakek Husein yang sudah tidak layak huni tersebut lalu dibongkar oleh para relawan, beberapa bahan yang masih layak akan digunakan kembali untuk membangun rumah Kakek Husein yang baru. Para relawan kembali menggalang dana untuk pembangunan rumah Kakek Husein.