"Tante, Adek mau bakar sosis untuk buka puasa nanti. Tapi Adek nggak bisa bikin arangnya." Keponakan saya, Ziyan yang berusia 10 tahun memperlihatkan potongan sosis yang ia tusuk dengan lidi sate.
Saya membantunya menyiapkan panggangan arang, lalu dia asik memanggang sosisnya di atas bara api.
"Enak ya, Kak? Si Ziyan nggak banyak permintaan untuk buka puasa, beberapa potong sosis goreng atau sosis bakar aja sudah senang hatinya." Ucap saya.
Puasa di bulan Ramadan tidak lagi menjadi sesuatu hal yang berat bagi Ziyan. Sehari-hari, dia sudah terbiasa melakukan puasa sunnah Senin Kamis.
Kakak saya dan suaminya, terbiasa melakukan puasa sunnah Senin Kamis. Hingga suatu hari keponakan saya terbangun saat subuh dan mendapati orangtuanya sedang makan sahur. Kakak saya menawarkan dia untuk ikut sahur. "Kalo tidak kuat puasa, nanti di sekolah Adek berbuka ya? Jadi, Adek tetap Bunda buatin bekal ke sekolah."
Tapi Ziyan tidak menyentuh bekal makanan yang dia bawa ke sekolah. Saat kakak saya menjemputnya di sekolah, wali kelasnya cerita bahwa Ziyan tidak menyentuh bekal makanannya karena dia cerita tadi subuh sudah makan sahur sama ayah bunda. Sejak itu, Ziyan terbiasa puasa di hari Senin Kamis.
Orangtuanya tidak pernah memaksa dia ikut berpuasa sunnah, tapi dia menyukai aktivitas sahur dan berbuka puasa. Saat kakak saya datang bulan, Ziyan tetap memaksa puasa Sunnah dan minta ditemani makan sahur.
Dalam keseharian, kakak saya dan keluarganya juga terbiasa melaksanakan shalat berjamaah. Terutama saat magrib dan isya, karena ketiga orang anaknya laki-laki semua, ketiganya selalu mendapat giliran membaca iqomar, menjadi imam, menjadi Bilal saat shalat tarawih, atau kebagian memimpin doa setelah shalat.
Ketika pandemi Covid-19 membatasi aktivitas manusia, termasuk dalam beribadah. Kakak saya dan keluarganya sudah terbiasa melakukan shalat berjamaah di rumah. Setiap anak diberi jadwal piket shalat tarawih. Biasanya suami kakak tetap menjadi imam untuk shalat tarawih. Ziyan dan kedua abangnya bergantian menjadi bilal atau memimpin doa.
Sering kita mendengar, anak akan meniru apa yang orangtuanya tunjukkan. Saat orangtua memberi teladan dalam beribadah, anak juga biasanya akan mengikuti kebiasaan orangtuanya. Dengan mengajak anak-anak terlibat dalam kegiatan beribadah bersama juga bisa memberi pelajaran bersama untuk orangtua dan anak-anak.