Di tengah nuansa indah bulan Ramadan, di mana cahaya kemuliaan menyinari setiap langkah kita, seringkali kita merasa seperti berada dalam dinamika yang tak kenal lelah. Antara mengejar waktu beribadah, memenuhi kewajiban sehari-hari, dan berbagai tanggung jawab lainnya. Kadang-kadang terasa sulit untuk mempertahankan konsistensi dalam membaca Alquran. Namun, seperti pribadi yang teguh memegang kemudi di tengah badai, menjaga ritual tadarus sepanjang bulan suci ini tetap menjadi prioritas yang tak tergantikan.
Syaikh Sulaiman Bin Salimullah Ar Ruhaily, Imam besar Masjid Nabawi Madinah Almukaromah mengatkan dalam sebuah kesempatan berkisah, "Saudaraku! Sebagaian orang jika kita bertanya kepadanya, berapa halaman Alquran yang sudah engkau baca hari ini? Iya menjawab, aku belum membaca Alquran hari ini. Kapan terakhir kali engkau membaca Alquran? Ia menjawab hari Jumat kemarin. Jumat kemarin saya membaca Alquran sebentar. Kenapa engkau jarang membaca Alquran? Ia menjawab saya tidak punya waktu." Lalu beliau memberikan komentar, "Padahal jika kita hitung waktu yang dihabiskan orang-orang di sosial media pada hari ini, lalu ia sisihkan separuh waktunya tersebut untuk membaca Alquran, maka ia akan menyelesaikan 5 Juz Alquran setiap harinya!" (Youtube Shahihfiqih@production 2022)
Yah, memang kita tidak sesempurna apa yang diperhitungkan oleh Syaikh Sulaiman tersebut. Berbagai kesibukan, apalagi bagi mereka yang bekerja dengan durasi waktu yang cukup lama, dan terlebih dengan jarak tempuh yang lumayan jauh dengan kondisi sering macet, membuat praktis waktu banyak tersita.
Lebih menyedihkan lagi jika sesungguhnya kita tidak sedikitpun memiliki alasan pembenar untuk tidak membaca Alquran, namun semata disebabkan kemalasan dan keengganan saja.
Langkah sederhana dengan dampak besar
Kendati demikian, hendaknya berbagai kesibukan tersebut tidak menjadikan alasan pembenar untuk kita melewatkan membaca Alquran. Dalam alur kesibukan yang melingkupi kita, ada langkah-langkah sederhana namun berdampak besar yang dapat kita ambil untuk memastikan keberlangsungan tadarus tetap terjaga. Mari kita telusuri bersama beberapa strategi yang dapat membantu kita tetap rutin dalam membaca Alquran, meskipun di tengah hiruk-pikuk kesibukan yang menghampiri:
1. Rencanakan Waktu
Menciptakan jadwal yang teratur dan menyiapkan waktu khusus untuk membaca Alquran setiap hari dapat membantu mengatasi alasan kesibukan.
2. Memahami dan Mengatur Prioritas
Rasulullah Saw bersabda, artinya: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah di antara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat." (HR Muslim).
Memahami bahwa membaca Alquran adalah bagian dari prioritas yang tidak boleh diabaikan, dapat membantu seseorang untuk menemukan waktu untuk melakukannya. Coba kita bandingkan, sesibuk apapun biasanya orang masih memiliki waktu luang mengamati isi Gadgetnya, Instagram, facebook, twitter, mesin pencarian, terutama WhatsApp dan lain-lain. Ironi bukan jika tidak bisa meluangkan membaca Alquran.
Maka saatnya mengatur prioritas, artinya sungguh-sungguh memulai mengidentifikasi aktivitas yang mungkin dapat dikurangi atau diatur ulang untuk memberikan lebih banyak waktu untuk membaca Alquran, seperti:
- Bangun lebih Awal: Beberapa saat sebelum sahur dan manfaatkan momen tenang tersebut untuk membaca beberapa ayat atau halaman atau juz Alquran.
- Memanfaatkan waktu istirahat: Jika memungkinkan, luangkan waktu istirahat di tengah hari atau malam hari untuk membaca Alquran. Meskipun hanya beberapa menit, tetapi memanfaatkan waktu istirahat dapat memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan Alquran.
- Manfaatkan Waktu Senggang: Gunakan waktu senggang dengan bijak. Ketika ada waktu luang di antara aktivitas sehari-hari, manfaatkan waktu tersebut untuk membaca Alquran. Dalam perjalanan yang cukup pajang, misalnya bagi Anda yang tempat kerjanya jauh, mungkin harus pulang pergi dengan Kereta Api bisa memanfaatkan waktu-waktu menunggu kereta, di dalam perjalanan, di angkot, dan seterusnya. Kawan saya memiliki kebiasaan, setiap menunggu antrian, dia membaca Alquran. Bahkan sambil berolah raga, treatmil misalnya. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.