Dalam peradaban umat Islam, Alquran tidak hanya dipandang sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai petunjuk hidup, sumber pencerahan, dan rahmat bagi seluruh alam. Allah Swt dan RasuNya Saw menjanjikan pahala yang melimpah dan kemuliaan yang tak terhingga bagi mereka yang memperdengarkan, membaca atau merenungkan ayat-ayatNya. Ini dikabarkan baik oleh Alquran ataupun Hadits Rasulullah Saw. Hal tersebut, menjadikan seakan-akan tak terbayangkan bahwa ada orang yang masih enggan untuk membenamkan diri dalam bacaan suci ini. Sungguh paradoks yang harus direnungkan, bahwa di tengah kebesaran dan keagungan Alquran, masih ada bahkan mungkin banyak orang yang malas membaca atau bahkan mengabaikannya sama sekali.
Membaca Alquran ibarat perdagangan yang tidak akan pernah merugi. Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Alquran) dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan dengan itu perniagaan yang tidak akan merugi". "Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS. Fathir: 29-30).
Asy Syaukani (wafat tahun 1281H) rahimahullah berkata,"Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya"(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).
Apa sebab tidak akan merugi "perdagangan" dengan membaca Al Quran?
- Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Abdullah bin Mas'ud RA. berkata: "Rasulullah Saw bersabda: "Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Aliflaammiim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami', no. 6469)
- Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta'ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau 'Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab ataupun tidak.
- Kebaikan akan menghapuskan kesalahan: "Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS. Hud: 114)
- Rasulullah Saw bersabda, " Bacalah Alquran. Sebab ia akan datang memberikan syafaat kepada hari qiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)nya. (HR. Ahmad).
- Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah. Tamim Ad Dary RA. berkata: "Rasulullah Saw bersabda: "Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam." (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami', no. 6468).
- Dan seterusnya.
Fenomena keengganan seorang muslim membaca Alquran ini memunculkan pertanyaan mendalam: mengapa, di tengah segala janji pahala dan kemuliaan yang disampaikan oleh Alquran, masih ada orang yang enggan untuk membacanya? Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mendorong keengganan ini, ataukah hal ini mencerminkan sebuah masalah yang mendalam terkait hubungan manusia dengan wahyu Ilahi?
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab mengapa orang cenderung malas membaca Alquran, meskipun mereka menyadari betapa besar pahala dan kemuliaannya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kita dalam berinteraksi dengan Alquran, diharapkan kita dapat menyadari dan menemukan cara untuk mengatasi keengganan tersebut dan tanpa segan memulai berinteraksi dengan firman Allah SWT.
Terdapat beberapa alasan mengapa orang mungkin malas membaca Alquran meskipun janji pahala dan kemuliaannya sangat besar:
1. Kurangnya Kesadaran:
- Beberapa orang mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memahami pentingnya membaca Alquran secara teratur. Mereka mungkin belum memahami bahwa Alquran merupakan petunjuk hidup yang sangat penting dan sumber pahala yang besar menurut ajaran Islam.
2. Kurangnya Pemahaman:
- Orang yang tidak sepenuhnya memahami nilai dan makna Alquran mungkin tidak merasakan urgensi atau kebutuhan untuk membacanya secara teratur.
3. Prioritas yang Terus Menerus Tertunda:
- Dalam kehidupan yang sibuk, banyak orang mungkin merasa bahwa membaca Alquran bukanlah prioritas utama. Mereka mungkin lebih memilih untuk fokus pada pekerjaan, keluarga, atau aktivitas lainnya yang dianggap lebih penting dan mendesak.
4. Kurangnya Keterampilan dan Pemahaman:
- Beberapa orang mungkin merasa sulit membaca Alquran karena kurangnya pemahaman atau keterampilan membaca bahasa Arab. Hal ini bisa membuat mereka merasa malas atau enggan untuk membacanya. Bagaimana orang akan membaca, memahami cara baca huruf perhuruf saja tidak, apalagi tata cara membacanya (tajwid).
5. Gangguan dan Dorongan Dunia:
- Dorongan dan gangguan dunia bisa menjadi penghalang bagi beberapa orang untuk membaca Alquran secara konsisten. Mereka mungkin lebih tergoda oleh hal-hal duniawi seperti hiburan, media sosial, atau kegiatan lainnya. Masyarakat modern sering kali dipenuhi dengan godaan-godaan duniawi yang mengalihkan perhatian dari aktivitas keagamaan, termasuk membaca Alquran.
6. Kurangnya Motivasi:
- Ada juga kemungkinan bahwa seseorang mungkin kehilangan motivasi untuk membaca Alquran karena berbagai alasan pribadi, seperti kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar atau kurangnya dorongan diri sendiri. Jika seseorang tidak dikelilingi oleh lingkungan yang mendukung membaca Alquran, seperti teman-teman atau keluarga yang melakukannya, mereka mungkin kurang termotivasi untuk melakukannya sendiri.
7. Kurangnya Koneksi Emosional:
- Orang yang tidak merasa terhubung secara emosional dengan Alquran mungkin tidak merasakan kepuasan atau manfaat langsung dari membacanya.
8. Kurangnya Pemahaman Agama:
- Kurangnya pendidikan agama atau pemahaman yang salah tentang ajaran Alquran dapat menghalangi seseorang untuk melihat nilai sejati dari membaca Alquran.
Mungkin tidak semua sebab keengganan untuk membaca Alquran itu menimpa Anda. Identifikasi sebabnya, dan Anda bisa menemukan jawaban pemecahannya. Betapa ruginya melakukan pembiaran diri secara sengaja tidak berinteraksi dengan Alquran, tau-tau usia bertambah dan menua, penyakitpun datang, dan Anda tidak memiliki energi lagi untuk membacanya.
Cari bantuan dan sumber daya untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan dan motivasi dalam membaca Alquran. Dan motivator terbaik adalah diri Anda sendiri. Mengapa saya malas membaca Alquran? Jawabnya, karena kelalaian sepenuhnya oleh diri saya sendiri.