Lihat ke Halaman Asli

Permasalahan Sampah di Kota Tangerang

Diperbarui: 8 Juni 2016   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah sampah sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga siapapun. Saat kita mendengar istilah sampah, maka kita langsung memikirkan tumpukan limbah yang dikerubungi lalat dan berbau busuk. Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas.  Secara umum, keberadaan sampah tidaklah diinginkan oleh manusia. Bukti nyatanya bisa kita lihat di lingkungan kita sendiri.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia.  Kita sering melihat sampah yang dibiarkan menumpuk tinggi di pinggir jalan. Tikus dan berbagai serangga yang membawa penyakit menjadikan tumpukan sampah itu rumah mereka.  Walaupun demikian tetap saja setiap hari manusia menghasilkan sampah, baik organik maupun anorganik. Di daerah yang padat penduduknya, jumlah sampah yang dihasilkan sangatlah besar.

Di berbagai kota besar, sampah menjadi masalah yang cukup pelik. Tidak terkecuali untuk Kota Tangerang. Menurut Walikota Tangerang, Arief Wirmansyah, penanganan masalah sampah di Kota Tangerang telah dilakukan secara komprehenship dan berkesinambungan. Beberapa cara penanggulangan sampah antara lain penambahan armada truk dan program bank sampah. Pada pelaksanaannya keefektifan dua hal tersebut tetap tergantung pada peran serta masyarakat.

Pemerintah Kota Tangerang sebenarnya sudah menghimbau agar masyarakat membuang sampah pada malam hari karena armada truk sampah mengangkut sampah dari tempat sampah pinggir jalan pada pagi hari. Sayangnya tetap saja banyak masyarakat yang tidak mematuhi himbauan ini. Akibatnya, pada siang hari kita masih sering melihat tumpukan sampah yang berceceran sampai ke jalan raya. Berapapun jumlah armada truk sampah yang tersedia tidak akan bisa membuat  Tangerang bersih kalau masyarakat membuang sampah setiap pada sembarang waktu. Kalau saja masyarakat mau mematuhi himbauan ini maka Kota Tangerang bisa terlihat lebih dan rapi.

Program bank sampah sebenarnya cukup efektif dalam mengurangi volume sampah di Tangerang. Akan tetapi, sama seperti program-program pemerintah lainnya, bank sampah juga hanya ramai saat awalnya saja. Dari sekian banyak bank sampah yang ada hanya sedikit yang benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Satu contoh bank sampah yang masih berjalan terdapat di SDN Cipondoh 2 Tangerang. Di sekolah ini bank sampah masih tetap diisi penuh dan dimanfaatkan.

Sebenarnya kalau kita pintar mengolahnya maka sampah tidak akan pernah menjadi masalah. Pemerintah kota Tangerang  sebaiknya fokus untuk mensukseskan program bank sampah di lingkungan sekolah. Bisa jadi kesuksesan tersebut bisa menular ke lingkungan di sekitarnya. Selain itu masyarakat juga memang perlu berperan aktif dalam menanggulangi sampah. Jika orang-orang yang menghasilkan sampah tidak mau perduli dan hanya mengandalkan pemerintah serta Dinas Kebersihan maka sampah akan terus menjadi masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline