Lihat ke Halaman Asli

Elva Susanti E

Menulis adalah salah satu cara berbagi yang abadi

Surat Cinta untuk Keluarga di Kampung Halaman

Diperbarui: 9 Mei 2021   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bengkulu, 9 Mei 2021
Dear keluargaku tersayang
Di -

Bengkulu Selatan

Assalamualaikum wr. wb

Sudah dua tahun lamanya sejak Corona datang, aku nyatanya belum bisa pulang. Bukan tak rindu pada kalian, tapi ini salah satu bukti rasa sayang. Sayang jika aku pulang ternyata membawa virus yang mengancam. Dan, dengan tak pulang sementara waktu, merupakan wujud cintaku, untuk kalian semua. Kita tak bisa bertemu sementara waktu, hanya sementara, toh bukan untuk selamanya.

Bukankah Kita masih bisa bertemu secara virtual? Bercengkrama melepas rindu meski jarak memisahkan. Tak masalah, karena ini hanya sementara, ketimbang virus itu terbawa dan salah satu diantara kita mati sia-sia.

Hanya sepucuk surat cinta, sebagai wujud pelepas rindu yang membara, serta doa-doa semoga pandemi ini berlalu sudah. Dan kita dapat berkumpul bersama seperti sedia kala.

Saat menuliskan surat ini, beberapa mili airmata tak tertahan, sembari menahan rindu. Kita memang kali ini belum diberi kesempatan untuk bertemu secara langsung, namun yakinlah masa itu pasti akan datang menyapa.

Dear kampung halaman
Yakinlah, ini hanya sementara saja, demi kebaikan kita bersama. Tak dapat berjabat tangan langsung, kita masih bisa melakukan silaturahmi secara virtual, apalagi di era digital seperti sekarang ini, bisa sembari video call meski harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli kuota internet, yang penting rindu terobati, dan tetap terjaga silaturahmi.

Pandemi belum berakhir, tetaplah gunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan. Bukankah lebih baik waspada daripada kehilangan nyawa?

Semoga sepucuk surat ini dapat mewakili pelepas rindu yang lama terpendam, dan semoga kita benar-benar dapat berkumpul pada lebaran di tahun depan. Aamiin. Aamiin. Ya Rabb.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline