Se siung Bawang buatku menangis perih, entah karena kuat dan pedihnya bawang itu, atau karena adanya sesuatu yang bergemuruh dalam dadaku
Se siung bawang ku patri kan sebagai bentuk rasa cintaku pada belahan jiwaku, hingga terukir seulas senyum menawan di bibir yang terasa kelu, kelu tak mampu berucap ketika, ada sedikit riak mengganggu senyum itu
Gemuruh di dada menahan amarah yang menggelora di dalam jiwa, adanya pengganggu dalam langkah indah cintaku, betapa ia merisaukan dan merusak keindahan senyum itu
Se siung bawang ini, menjadi saksi betapa hati tak dapat dibohongi, hati yang bergejolak, jeritan amarahnya menggelegar
Namun peluk erat kekasih hati menenangkan gejolak dan amarah itu, hingga buatku tersadar itu hanya mimpi buruk tentang se siung bawang yang telah buatku menangis dan menjerit kencang dalam dadaku
171021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H