Lihat ke Halaman Asli

Belajar Mengatur Keuangan Saat Ramadan

Diperbarui: 19 April 2021   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Keuangan | Foto oleh: Micheile Henderson via Unsplash   

Bicara soal keuangan, kita juga bicara soal kebutuhan, yang ujung-ujungnya jadi pengeluaran.

Perbedaan pola hidup pada bulan Ramadan bisa saja membuat pengaturan keuangan pada bulan ini berbeda dengan pada bulan lainnya.

Namun, kadang juga tiada pengaruhnya, meskipun tidak makan dan tidak minum sepanjang hari. Toh setiap orang berbeda-beda.

Ada yang punya jadwal makan tiga kali sehari pada hari biasa, ada juga yang kurang atau mungkin lebih.

Ada yang punya jadwal makan dua kali pada bulan puasa, ada yang membagi jadi tiga, atau mungkin merapel semua menjadi sekali saja.

Frekuensi makan per hari bukan satu-satunya indikator pengeluaran. Ada faktor lain seperti porsi makan, dan harga yang dibayar untuk mendapatkannya.

Itu baru soal makan.

Masih ada kebutuhan pokok lainnya, seperti uang transportasi, pulsa, dan sebagainya, -yang lagi-lagi berbeda pada setiap orang.

Perlu dicatat, bahwa kebutuhan ≠ keinginan.

Pada bulan Ramadan, tak sedikit promo belanja berseliweran dan bikin lapar mata. Mungkin saja menahan lapar perut lebih gampang dibandingkan dengan menahan lapar mata.

Jangankan promo belanja, persiapan menu berbuka puasa saja bisa berlimpah ruah seakan semua bisa dimakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline