Malang benar memang nasib bapak Jusuf Kalla ini.
Setelah dipecat oleh Gus Dur, kembali pada tahun 2009 ibarat jatuh lalu ketiban tangga di bully oleh Gus Dur (Youtube: Gus Dur) di depan massa NU dan dianggap tidak pro rakyat, ibarat rasa penasaran yang belum terjawab setelah menelan kekalahan pada pemilu 2009, kembali nafsu maju di 2014 dengan membawa banyak kekurangan dan anehnya bersandar untuk mendapatkan suara NU; duh jangan mimpi Pak Tua, sebagai simpatisan saja mungkin anda tidak diterima oleh NU boro-boro mau galang suaranya.
Lebih parahnya, semakin tua umur ternyata tidak berdampak semakin bijak seseorang berpikir, bertingkah laku dan bertutur kata, bagaimana mungkin Indonesia ini akan diamanatkan kepada sosok seperti Jusuf Kalla ini, mungkin tidak ada 1 pun kata yang keluar dari mulutnya dapat dipercaya, kasihan sekali Indonesia nantinya, jargon merakyat bisa jadi hanya sebatas kata-kata pemanis saja.
Sekedar intermezo, ada sebuah kampung di Sumatera Selatan dengan nama "sedang menang", di kampung itu ada seorang lelaki bernama Jusuf dan sering dipanggil "Jusuf Sedang Menang"; sehingga karena yang maju pilpres 2014 adalah Jusuf Kalla bukan Jusuf Sedang Menang, apakah artinya bapak Jusuf Kalla akan menelan kekalahan? Haha.. Salam buat Pak Tua yang dipecat dan dilabel tidak pro rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H