Lihat ke Halaman Asli

"Jenderal Penculik" vs "Penculik Jenderal"

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ya, anda tidak salah baca dengan judul tulisan ini, sepertinya perhelatan Pemilu 2014 ini mulai mengerucut kepada isu-isu fundamental yang mulai dihembuskan secara massif kemudian mengkristal menjadi semakin runcing kepada 2 kubu yang diidentikan sebagai "Kelompok Jenderal Penculik" dan "Kelompok Penculik Jenderal".

Saya pikir, para pembaca mengerti arah dari 2 istilah diatas ditujukan untuk siapa saja, 2014 menjadi tonggak pengulangan sejarah kelam bangsa ini, adu domba dan pecah belah menjadi dagangan yang ternyata tidak lekang oleh waktu di Indonesia.

Menyikapi kondisi terkini, marilah kita sama-sama dewasa jangan saling memanaskan suasana yang sudah mendidih, terlebih bila kita menyadari bahwa situasi sekarang sedang dimanfaatkan oleh sebagian kelompok untuk memancing di air keruh.

Saya berkeyakinan, 2 istilah diatas tentulah bukan istilah yang menyenangkan, namun itulah keadaannya sekarang, dan lucunya kita sukarela, memilih, terpaksa, dipaksa dan/atau lainnya untuk ikut serta meramaikannya. Semoga bukan bentuk keramaian yang merugikan yang terjadi.

Di bagian kelompok manakah diri anda?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline