Lihat ke Halaman Asli

Manusia Jadda

Diperbarui: 15 Juni 2016   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari kata "Man Jadda Wajada" ada dua kata yang harus di garis bawahi. Yang Pertanma 'Man Jadda'dan kedua 'Wajada'.

Sebelumnya, kita harus tahu dulu bahwa kalimat man jadda wajada ini bukan berasal dari Al Qur'an. Ini adalah sebuah peribahasa atau kata mutiara dari arab yang digunakan untuk memotivasi seseorang agar bisa bersungguh-sungguh dalam bekerja dan beribadah untuk mencapai kesuksesan.

Karena pribahasa bukan dari Al Qur'an maka pasti mungkin salah. Tetapi tidak ada salahnya jika kita percaya dengan pribahasa tersebut agar kita bisa termotivasi untuk lebih bekerja keras dalam setiap hal kebaikan.

Man Jadda, siapa yang bersungguh-sungguh atau kerja keras. Inilah posisi kita sebagai manusia. Kita hanya bisa berusaha, hanya berusaha (Jadda).  Allah Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Pengasih, dan Penyayang, kita ndak usah ambil pusing tentang sukses atau tidak, asalkan kita benar-benar bekerja keras, berusaha semaksimal mungkin.

Berusaha dengan sungguh-sungguh bisa dilihat dengan beberapa ciri:

1. Kerja kerasnya melebihi usaha seseorang pada umumnya. Jika anak sekolah, ya, belajar lebih lama dari pada rata-rata waktu belajar yang lainnya. Misal: jika rata-rata siswa belajar 1 jam setiap malam maka saya harus belajar dua kali dari rata-rata siswa, 2 jam.

2. Do'a. laa haula wala quwwata illa billah, tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah. Agar kita bisa berusaha maksimal, 2 kali lebih giat dari rata-rata maka kita sapa dulu Allah, kita rayu Dia, kita puji Dia, kita dekati Dia dengan bahasa kita sendiri, bahasa sehari-hari. Kita sapa Dia dengan rasa penuh kerinduan, penuh ketidak berdayaan, dan cinta yang mendalam. Lalu baru kita memohon bantuan-Nya atas segala persoalan yang kita hadapi.

3. Komnikasi dengan Client dengan baik, sopan, agar client kita nyaman dan bisa bekerjasama dengan baik.

 

Wajadaberarti 'PASTI SUKSES'...!. Kalau dalam kaidah bahasa arab, kalimat tersebut menggunakan Fiil Madli yang beberti PASTI.

Namun perlu kita tekankan lagi bahwa Allah adalah Tuhan. Tuhanlah yang berdaulat atas diri kita. Dia berhak memberi atau tidak memberi, terserah Dia, karena Dia-lah Tuhannya, BUKAN KITA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline