Lihat ke Halaman Asli

Kicau Murai

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh : Elsya Crownia

Aku terdampar di dunia. Jiwaku terbakar oleh api-api yang setiap saat membakar. Terbakar dalam himpitan nyanyian-nyanyian yang berirama sumbang. Lalu, tali tambang mengikat seluruh tubuhku yang semakin rapuh. Rapuh, darah yang nanar dan hati yang resah. Hati itu tipis tetapi luka menganggah. Sial! Mulutku mengumpat.

Aku mengingat sekelebat sinar yang sengaja dijaga dari terkaman kicauan-kicauan panas. Hari itu aku duduk di depan laptop mencoba mencari bahan-bahan praktek ujian. Entah! Ibu selalu resah dan menatapku dengan penuh kebencian.

"Seseorang telah mengatakan padaku. Kau selalu berutang," teranh ibu resah

"Hutang?" pikirku dalam hati.

Dalam pembicaraan itu tidak ada pembelaan dari kicauan-kicauan murai yang bangga terhadap diri mereka.

Dulu sekali, sekitar dua puluh tahun yang lalu aku terbakar oleh kicau-kicauan. Kicauan murai. Demikian aku menyebutnya. Murai-murai yang resah mencari mangsa dan menebarkan kebencian.

Di suatu tempat yang tidak memiliki nama. Murai-murai itu selalu berkelebat mencari para korban atau menghancurkan jiwa-jiwa yang tenang. Di malam hari mereka seolah menjadi lawakan bagi murai-murai lapar menahan dahaga.

Konon, tempat itu dijadikan kutukan. Kutukan bagi pendatang. Kutukan bagi murai-murai yang senang bermain kata demi kepuasan atau sebagai hantaran diri sebagai murai-murai yang berbaik hati, konon kata murai tua.

Murai tua, bermain kata. Berpura-pura selayaknya murai yang sedang bermain peran. Matanya menatap dengan sanggar dibalik jendela.

Dibalik jendela murai itu bergelagak menjadi musang berbulu manusia. Berbisik-bisik di balik jendela dan mengadukan satu masalah yang semestinya lenyap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline