Lihat ke Halaman Asli

Teori Kebijakan Fiskal vs Moneter

Diperbarui: 1 Desember 2023   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Pemerintah menggunakan kebijakan ekonomi untuk mengatur dan mengawasi aktivitas ekonomi negara. Kebijakan ekonomi merupakan suatu alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas ekonomi suatu negara. Dua instrumen utama yang sering digunakan adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Kebijakan Fiskal 

Ketika anggaran pemerintah digunakan untuk memengaruhi aktivitas ekonomi, kebijakan fiskal melibatkan dua komponen utama yaitu sistem pajak dan pengaturan belanja pemerintah. Dua alat utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan perubahan struktur pajak.

Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, terutama untuk proyek infrastruktur yang menciptakan lapangan kerja dan mendorong investasi swasta, kebijakan fiskal dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pengurangan belanja pemerintah atau kenaikan pajak dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi permintaan agregat. Sistem pajak dalam kebijakan fiskal dapat dirancang untuk mencapai tujuan distribusi pendapatan dengan menyesuaikan tingkat pajak bagi berbagai kelompok masyarakat.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar dan suku bunga oleh bank sentral negara. Alat utama dalam kebijakan moneter adalah suku bunga dan instrumen kebijakan lainnya yang digunakan untuk mengendalikan suplai uang.

Bank sentral dapat menggunakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan deflasi. Peningkatan suku bunga dapat mengurangi pinjaman dan mengurangi pertumbuhan ekonomi, sedangkan penurunan suku bunga dapat mendorong pinjaman dan investasi.

Mengendalikan suplai uang adalah tujuan utama kebijakan moneter. Jika terlalu banyak uang beredar, dapat menyebabkan inflasi; sebaliknya, kurangnya uang beredar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter juga dapat digunakan untuk mengatasi fluktuasi ekonomi dan mencapai stabilitas makroekonomi. Bank sentral dapat bertindak dengan cepat untuk menanggapi perubahan kondisi ekonomi.

Kebijakan fiskal dan moneter sering kali berjalan beriringan dan dapat saling melengkapi atau bertentangan. Koordinasi yang baik antara kedua kebijakan ini penting untuk mencapai tujuan makroekonomi yang seimbang, seperti pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, stabilitas harga, dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam menyusun kebijakan ekonomi, pemahaman yang mendalam tentang teori kebijakan fiskal dan moneter sangat penting. Keduanya memiliki peran unik dalam merespons dan membentuk kondisi ekonomi, dan keseimbangan yang tepat antara keduanya dapat membawa manfaat besar bagi kesejahteraan ekonomi suatu negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline