Lihat ke Halaman Asli

Elsi Mersilia

Dosen Prodi Ekonomi Syariah UISI

Siswa SMA & MA Belajar Mengelola Keuangan Pribadi

Diperbarui: 30 Juli 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan di SMAN 1 Driyorejo (sumber gambar: penulis)

Dewasa ini, wawasan yang harus dimiliki oleh generasi muda adalah mengenai literasi keuangan. Wawasan literasi keuangan salah satu hal penting yang harus diberikan kepada anak-anak bahkan usia sejak dini, supaya tidak menjadi generasi konsumtif (Alifah, Pamungkas & Manurung, 2020). Dengan adanya pemahaman literasi keuangan terutama keuangan syariah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kehadiran lembaga keuangan syariah yang berada ditengah-tengah masyarakat, meningkatkan kemampuan mengelola keuangan yang benar sesuai prioritas, sebab semakin baik dalam mengelola dan merencanakan keuangan maka risiko mengalami permasalahan keuangan dimasa depan akan semakin kecil.Pemahaman dan pengetahuan tentang literasi keuangan syariah di Indonesia masih dikatakan masih jauh dari pada kurang. Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari tahun 2013-2016 menunjukkan bahwa masyarakat indonesia memiliki indeks literasi keuangan sebesar 21.84%. dan indeks literasi keuangan syariah sebesar 8.11% (OJK, 2017). Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat indonesia masih sangat minim akan pemahaman tentang keuangan syariah dan keuangan secara umum.

Pengetahuan literasi keuangan memiliki manfaat jangka panjang bagi masyarakat, terutama bagi remaja. Remaja masih belum bisa membedakan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) sehingga berdampak pada strategi pengelolaan keuangan mereka. Selain itu, teridentifikasi bahwa kalangan remaja yakni pelajar SMA dan mahasiswa yang sudah memasuki remaja akhir, merupakan fase dimana seseorang akan mulai menyesuaikan dengan teman sebayanya dan juga keinginan untuk diakui dengan cara menaikan harga diri, termasuk dalam kelompok sosial yang rentan terhadap suatu pengaruh gaya hidup, dengan mengikuti trend yang ada seperti pakaian, gadget, serta barang lainnya yang sebetulnya adalah kebutuhan tersier. Hal ini membuat kalangan remaja memiliki perilkau konsumtif (Dewi, et al, 2022).

Berangkat dari latar belakang tersebut, saya beserta para dosen Prodi Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjudul "Sosialisasi dan Pendampingan Perencanaan Keuangan dan Investasi Syariah pada Siswa SMA/SMK/Sederajat di Wilayah Gresik-Jawa Timur". Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengusung konsep Trial Class melalui dua mekanisme, yaitu: inbound dan outbound. Mekanisme Inbound, yaitu mengundang siswa-siswi SMA/SMK/MA Sederajat untuk berkunjung ke Universitas Internasional Semen Indonesia. Mekanisme Outbound, yaitu pihak Departemen Ekonomi Syariah UISI berkunjung ke sekolah SMA/SMK/MA Sederajat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di tiga (3) sekolah, yaitu: SMA Semen Gresik, SMA Sunan Giri Menganti, dan SMAN 1 Driyorejo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi dan pendampingan berkelanjutan ke SMA Semen Gresik, SMA Sunan Giri Menganti, dan SMAN 1 Driyorejo. Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pendampingan ini. Harapannya, para siswa dapat mengelola keuangan pribadi masing-masing dan cerdas dalam menggunakan uang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline