Memasuki awal tahun, curah hujan memang sedang tinggi-tingginya. Terutama di rentang bulan Januari-Februari, hampir hujan mengguyur setiap hari. Muncul kekesalan buntut dari hujan yang turun dan tak kunjung reda, aktivitas jadi terganggu pula! Tidak sedikit orang yang menginginkan musim hujan cepat usai, sebab merasa hujan mendatangkan beberapa permasalahan, seperti banjir, sakit flu, demam, dan sebagainya.
Tapi bagi sebagian orang, hujan adalah hal positif yang perlu dirayakan kedatangannya. Para petani misalnya, yang merasa bahagia berkat datangnya hujan yang mengairi sawah dan perkebunan miliknya secara gratis cuma-cuma. Alhasil, sawah dan perkebunan petani menjadi subur, tanamannya gemuk-gemuk. Atau anak-anak yang meluap-luap kebahagiaannya saat hujan turun, karena itulah kesempatan bagi mereka untuk bermain dan mandi hujan.
Sejatinya hujan yang disebut sebagai rahmat, memang betul-betul memberikan manfaatnya, loh! Sederhananya, tanpa air hujan kuantitas air di bumi tidaklah cukup untuk kehidupan makhluk di dalamnya. Juga manfaat-manfaat lain yang hadir bersamaan dengan turunnya hujan, misalnya ketika kamu menikmati turunnya hujan sambil ngopi di teras rumah, betapa syahdunya!
Membaca buku kesukaan diiringi suara hujan juga nggak kalah menyenangkan, karena mendengarkan suara hujan ternyata bikin pikiran tenang dan suasana hati menjadi nyaman. Hujan punya ritme gerakan yang teratur, sehingga otak kita bisa memprediksi gerakannya dan tidak merasa terancam. Sebab itulah gemericik suara hujan oleh kebanyakan orang dijadikan media terapi untuk menenangkan pikiran.
Selain suara gemericik hujan, aroma khas yang ditimbulkan hujan rupanya juga memberikan efek positif. Aroma tanah basah yang khas saat hujan turun sangat disukai oleh sebagian orang, mereka merasa aroma tersebut membangkitkan emosi atau kenangan masa lalu.
Dilansir dari klikdokter, ada koneksi langsung antara indra penciuman dengan dua area otak yang paling terhubung dengan emosi dan memori, yaitu amigdala dan hipokampus. Sebab itulah, aroma khas hujan yang kita cium memberikan emosi positif sehingga membangkitkan ingatan emosional masa lalu.
Selain suara gemericik dan aroma khas dari hujan, manfaat lain dihasilkan dari air hujan itu sendiri, loh! Manfaat ini jarang diketahui oleh orang-orang, yakni air hujan punya khasiat untuk meredakan stres dan tekanan berlebih.
Dilansir dari laman barisan.co, pada tahun 1960 seorang fisikawan bernama A.P. Krueger menjelaskan bahwa dengan menghirup ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin dalam darah. Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan. Sementara ion negatif ini terkandung dalam air embun, deburan ombak, dan air hujan. Ion negatif terbukti dapat meningkatkan suasana hati dan menghasilkan kualitas udara yang lebih baik.
Manfaat ion negatif ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Felix Sulman (Universitas Yerusalem), bahwa ketika partisipan ditempatkan di ruangan yang sebagian besar berisi ion negatif gelombang otak mereka menunjukkan kewaspadaan dan relaksasi.
Sehingga ion negatif yang dihasilkan oleh air hujan kemudian masuk melalui pori-pori kulit dapat memberikan efek relaksasi bagi otak. Selain relaksasi, dinginnya air hujan juga memberikan kesegaran pada tubuh sehingga pikiran menjadi lebih jernih sehingga meredakan stres. Ketika stres kita terjaga dan tekanan dalam pikiran sesuai kadarnya, maka kesehatan mental kita akan terjaga pula.
Aktivitas mandi hujan masih sering dilakukan oleh anak-anak dan sebagian remaja. Untuk para orang dewasa, mereka cenderung menganggap mandi hujan sebagai sesuatu yang kekanak-kanakan. Padahal tidak apa-apa untuk sesekali menikmati mandi hujan. Di luar manfaat yang diberikan, menyentuhkan kulit ke air hujan ternyata memberikan kesenangan tersendiri.