Peraduan ragaku menepi
Kala lelahku terabaikan oleh buritan
Kau itu angin di pusaran laut
Tubuhku yang mungil nyaris terpaut
Tatkala selebu menerjang, garang.
Pula, kau itu bagai ombak besar
Menderu-deru di dalam jiwa
Menakutkan laksana lara tanpa penawar
Tapi kau itu obat bagi pedihku
Kala susah payah perahu kukayuh
Tanpa hasil kutarik jalaku
Bermandi air garam dan peluh
Kau cukup bagiku
Meski telah terombang-ambing di tengah lautan
Dan seluruh upaya telah percuma
Untuk menjadi separuh dari mimpimu
Bahkan tanpa isyarat kau pergi dan aku merana
Kau menggores perih di jiwa
Bagai ditusuk sembilu
Menggarit luka di sekujur raga
Meretas tautan antara batin kita
Telah sia-sia pencarian panjangku
Keluhku sepanjang perjalanan
Namun tetap berharap berbaring tanpa penyesalan
Di pantaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H