Lihat ke Halaman Asli

Belajar Literasi dan Numerasi melalui Permainan Ular Tangga

Diperbarui: 19 Juni 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Ular tangga merupakan sebuah permainan dimana dalam papan permainannya dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Dalam program Kampus Mengajar 7 di SD 3 Mlati Lor, salah satu kegiatan yang dilakukan untuk merayakan Festival Literasi & Numerasi adalah bermain Ular Tangga LitNum.

Dalam melakukan kegiatan ini disediakan banner ular tangga berukuran besar dimana siswa berperan sebagai pionnya. Setiap angka yang di ular tangga terdapat soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membentuk beberapa kelompok secara acak dari siswa kelas 3, 4, dan 5 agar permainan lebih efektif dan efisien.

Ular tangga numerasi dimainkan seperti permainan ular tangga biasa tetapi di setiap poin/angka akan ada sebuah soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Soal yang diberikan nantinya menyesuaikan dengan materi yang sudah diajarkan oleh guru.

Peserta berperan sebagai bidak bergantian melempar dadu dan bergerak ke atas arena yang berisi kotak-kotak bernomor 1-100 terdapat ular atau tangga di beberapa nomor, pada nomor tertentu disediakan kertas berisi perintah atau pertanyaan yang harus mereka selesaikan ketika berhenti di nomor tersebut hingga mencapai finish.

Adanya kegiatan permainan Ular Tangga LitNum diharapkan dapat melatih dan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, meningkatkan sikap kerjasama antar siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta membantu siswa untuk belajar mengelola emosi ketika mengalami keberuntungan baik atau buruk, melatih interaksi sosial & kerja tim, karena pemain dapat merayakan bersama ketika mencapai tujuan atau memberi dukungan ketika saat ada yang mendapat ular. Melalui pendekatan ini, Ular Tangga LitNum mengubah metode pembelajaran konvensional menjadi metode yang interaktif dan menyenangkan.

Ditulis Bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline