Lihat ke Halaman Asli

Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak di masa Pandemi (sekolah daring)

Diperbarui: 26 Desember 2020   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 2020 adalah hal terberat bagi semua manusia di dunia, dimana WHO mengumumkan  wabah COVID-19 atau Corona Disease 2019 . Awalnya virus corona diindentifikasi pada December 2019 di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China.  Lalu menyebar keseluruh dunia, salah satunya Indonesia. Di Indonesia wabah virus corona teridentifikasi pada bulan Maret hingga sekarang terus bertambah jumlah korbannya hingga hari ini.

 Akibat dari wabah virus corona ini membuat Kegiatan sehari-hari manusia pun harus dibatasi dan disarankan untuk berdiam diri di rumah sebagai langkah pencegahan agar tidak tertular.  Hal ini sangat berdampak kepada semua unit harus ditutup sementera dan di rumahkan, salah satunya Pendidikan disemua jenjang. Seperti yang dilansir oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan sistem pembelajaran dengan belajar dari rumah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan.

Menurut Jumeri Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud mengakatakn bahwa murid PAUD dan SD paling terkena dampak kebijakan belajar dari rumah (BDR). Anak usia dini merupakan anak usia pada 0-6 tahun, dimana mereka sangat aktif, senang mengexplor sekitarnya dan belajar sambil bermain dengan teman-temanya. Maka, bagi orang tua yang masih memiliki anak usia dini ini adalah hal yang sulit apalagi tidak semua orang tua mampu mengajar anaknya seperti yang guru berikan disekolah. Tetapi, bagiamanapun orang tua harus tetap menjadi wadah nyaman untuk anak, apalagi pada saat pandemic seperti ini. Agar pembelajaran daring efektif bagi anak maka orang tua perlu melakukan hal berikut:

  • Orang tua sebagai pengganti guru disekolah. Pada saat kegiatan sekolah orang tua berperan besar pada akademik anaknya, dimana mereka harus menjadi guru dan melaksanakan sesuai dengan tugas yang disusun oleh guru di sekolah.
  • Motivator.  Pembelajaran daring membuat anak semangat awal-awal saja, namun kerena terlalu tentu saja anak akan bosan sehingga kehilangan semangat. Maka disini orang tua berperan sebagai motivator bagi anak-anaknya dimana mereka harus tetap menyemangati, menyampaikan, dan melakukan hal-hal yang membuat anak tetap semangat. Salah satu caranya orang tua bisa memberikan tempat belajar yang nyaman, menyediakan cemilan dan mengatakan hal baik pada anak.
  • Tetap melaksanakan kebiasaan seperti biasa. Walaupun pembelajaran dilaksanakan di rumah, tapi orang tua harus tetap membiasakan kegiatan seperti biasa ketika pembelajaran luring seperti bangun pagi, mandi pagi dan sarapan.
  • Menumbuhkan rasa tangung jawab. Setelah orang tua membiasakan kegiatan seperti biasa baru memperbolehkan anak bermain. Hal ini membuat anak mempunyai rasa tanggung jawab, dimana mereka harus melakukan kewajibannya baru setelah itu melakukan ia mau.
  • Menjadi teman. Anak usia dini adalah usia yang senang bermain bersama teman-teman, namun pada saat daring mereka hanya bisa bertemu dengan temannya virtual saja. Maka orang tua mempunyai peran sebagai teman bermainnya sekaligus ini agar anak tetap tidak kehilangan masa bermain dimasa kecilnya.

Point yang sangat penting yaitu orang tua harus tetap sabar saat menemani belajar karena terkadang anak usia dini moodnya tidak bisa ditebak. Diatas merupakan peranan orang tua pada saat pembelajaran daring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline