Kudus, 3 Agustus 2024 - Mahasiswa GIAT 9 Universitas Negeri Semarang (UNNES) hari ini menggelar demonstrasi teknik pewarnaan Shibori dan Ecoprint yang berlangsung di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja UNNES GIAT 9 Desa Hadiwarno yang bertujuan untuk memperkenalkan seni tekstil tradisional dan praktik ramah lingkungan kepada masyarakat melalui demonstrasi dengan ibu PKK.
Selama acara, Ibu-Ibu PKK diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses belajar dan praktek teknik Shibori, yang dikenal dengan metode lipatan, ikatan, dan pemrosesan kain yang menghasilkan desain yang sangat khas dan artistik. Teknik ini merupakan bentuk seni tekstil tradisional yang sudah dikenal luas di berbagai budaya, namun kali ini disajikan dengan pendekatan yang membangkitkan rasa baru. Selain itu, Ibu-Ibu PKK juga diajarkan teknik Eco print, sebuah metode pewarnaan yang menggunakan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar untuk mencetak pola-pola unik pada kain. Tahapan pada ecoprint adalah scouring, mordant, extra mordant, meletakkan daun di atas kain,menggulung kain dengan plastic hingga rapat, mengukusnya selama 2 jam, membuka gulungan setelah dingin, menjemur kain selama 1 hari, lalu mencucinya dengan tawas. Teknik ini tidak hanya menonjolkan kreativitas tetapi juga mempromosikan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
"Saya senang melihat antusiasme peserta dalam mengikuti demonstrasi hari ini. Kegiatan ini tidak hanya tentang pembelajaran seni tekstil tradisional, tetapi juga pentingnya menjaga lingkungan melalui praktik ramah lingkungan seperti Ecoprint," ungkap Tiya salah satu anggota UNNES GIAT 9 Hadiwarno.
Kolaborasi antara UNNES GIAT 9 dan anggota PKK Desa Hadiwarno bekerja sama dalam kegiatan ini untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang kekayaan budaya lokal dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan produk tekstil yang bernilai seni tinggi. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengapresiasi warisan budaya dan menerapkan praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan kegiatan serupa akan terus dikembangakan dan bila memungkinkan akan menghasilkan UMKM baru. Hal ini bertujuan untuk memperluas dampak positif yang dapat dicapai dari kolaborasi antara institusi pendidikan dan komunitas lokal, memajukan budaya, serta mempromosikan pelestarian lingkungan secara lebih luas di kalangan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pendidikan dan komunitas dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan.
Editor : Elsa Nasywa Charisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H