Lihat ke Halaman Asli

Elsa Mutiara

Program s1 pendidikan ekonomi

Peluang dan Tantangan Pengrajin batik di Masa Pandemi

Diperbarui: 27 November 2022   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbagai sektor industri di Indonesia merasakan dampak pandemi covid 19, salah satunya didunia perbatikan. Para pengrajin batikpun terpaksa meninggalkan keahlian mereka dalam membatik untuk mencari rezeki dibidang lain demi mencukupi kebutuhan hidupnya karena hasil dari membatik pendapatannya terus menurun.

Yayasan Batik Indonesia (YBI) menggelar kegiatan upaya untuk mengembangkan, mempertahankan serta membangkitkan masyarakat Indonesia untuk cinta pada batik dalam perayaan hati batik nasional tanggal 2 oktober lalu. Ketua umum YBI Gita Pratama menjelaskan bahwa tujuan yayasan batik tersebut memajukan batik dan usaha kerajinan batik tidak hanya di Indonesia akan tetapi ke luar negri ketika keadaan sedang berat akibat pandemi covid 19

Berikut tantangan - tantangan pengrajin batik pada masa pandemi :

1. Tingginya harga harga baku
2. Sedikitnya tenaga kerja karena banyak perajin batik yang ganti profesi
3. Sulit untuk mempopulerkan batik kepada gen z

Pada masa pandemi YBI membangkitkan kembali kejayaan batik pada hari batik nasional dengan tema “ sebarkan kabar baik batik “ bertujuan warga mencintai batik. Salah satu acaranya yaitu peragaan busana batik yang diperbolehkan siapa saja yang menjadi model dengan cat walk sepanjang 600 meter untuk menarik minat anak muda atau gen Z.

Yakub Broto dengan UNESCO menjadikan batik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda dan juga pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, maka euforia batik semakin semarak.

Untuk mempromosikan batik, Komar mengakui peran YBI yang sering memfasilitasi pameran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, di mana dia pernah diminta untuk memberikan presentasi. Pemerintah, katanya, juga berperan besar, terutama Departemen Luar Negeri yang giat berpromosi melalui kantor-kantor perwakilan RI di seluruh dunia.

Dr. Komarudin menegaskan optimismenya bahwa walaupun banyak  tantangan yang datang, namun batik Indonesia akan tetap unggul, jika pun ada pesaing dari luar negeri.

NAMA : ELSA MUTIARA

PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline