Lihat ke Halaman Asli

Elsa Milladia pawesty_dvn

Artikel mahasiswa

Mengotimalkan Pemberdayaan Masyarakat dengan Budidayakan Jamur Tiram dari Limbah Jerami sebagai Inovasi Berkelanjutan

Diperbarui: 17 Juli 2024   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pertanian Padi/dokpri

Desa karangkuten merupakan desa yang berada di kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto yang memiliki Luas Desa kurang lebih 217. 995 ha. Desa Karangkuten memiliki batas wilayah sebelah utara desa tawar, sebelah selatan desa bening sebelah barat desa sumber agung dan sebelah timur desa pohjejer, mayoritas penduduknya sebagai petani jumlah penduduknya terus bertambah setiap tahun sehingga menjadikan desa tersebut sangt padat dan tingkat pendidikan yang beragam mulai dari lulusan SD sampai perguruan tinggi.

Desa Karangkuten memiliki 6 dusun yaitu  dusun tumbuk, dusun karanglo dusun oto-oto, dusun kuten, dusun ketegan dan dusun sukomangu. Desa Karangkuten memiliki batas wilayah sebelah utara desa tawar, sebelah selatan desa bening sebelah barat desa sumber agung dan sebelah timur desa pohjejer. 

Dusun Kuten merupakan sebuah dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dengan salah satu komoditas utama adalah padi. Limbah padi sering dianggap sebagai sampah yang tidak berguna dan sering kali dibakar, menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar. Namun, limbah ini sebenarnya bisa menjadi salah satu sumber daya yang berharga. 

Salah satu solusi inovatif yang telah dikembangkan adalah memanfaatkan limbah jerami padi sebagai media tanam jamur. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mendukung inovasi terbaru dalam pemanfaatan limbah padi

Gambar 2. Limbah Jerami /dokpri

Dari hasil observasi kelompok kami di Desa Karangkuten, Dusun Kuten memiliki masalah dalam mengelola limbah padi yang biasanya terbuang sia-sia. Untuk mengatasi masalah ini, Kelompok 8 KKN R8 menciptakan inovasi dengan membantu petani memanfaatkan limbah padi tersebut sebagai media tanam jamur tiram, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar. Proses pembuatan jamur tiram dengan media tanam jerami melibatkan beberapa langkah. 

Pertama, rendam jerami padi menggunakan kapur dolomit yang berguna untuk membantu mengendalikan patogen tanaman seperti jamur dan bakteri penyebab penyakit. Kemudian, jemur jerami yang sudah direndam dengan kapur dolomit agar kering. Setelah kering, masukkan jerami ke dalam plastik baglog sampai padat dan penuh, serta taburkan bibit jamur di sekitar jerami agar mempermudah pertumbuhan dan inkubasi. 

Lakukan proses ini secara berkala sampai plastik baglog penuh. Setelah itu, taburi bagian atas jerami di dalam baglog dengan bibit jamur secara merata, lalu tutup plastik baglog dengan rapat agar tidak ada udara masuk, sehingga mempercepat proses inkubasi. Simpan baglog tersebut di ruangan yang lembab dan tidak terkena cahaya matahari.

Gambar 3. Praktik ke Mitra Padi/dokpri

Dalam solusi dari masalah tersebut, kami memiliki inovasi di Desa Karangkuten Dusun Kuten yaitu "Pemberian Inovasi kepada Masyarakat Desa Kuten dalam Pengolahan Limbah Padi Menjadi Media Tanam Jamur Tiram." Dengan inovasi ini, semua limbah padi dari hasil panen dimanfaatkan kembali menjadi suatu hal yang inovatif, sehingga membantu masyarakat Dusun Kuten mengembangkan produk yang inovatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline