Kanker payudara disebut juga carcinoma mamae adalah suatu jenis kanker yang tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker payudara diidentikkan dengan keganasan yang dapat berakibat pada kematian dan merupakan penyebab kematian tertinggi kanker pada perempuan di Indonesia. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 kematian secara global. Pada akhir tahun 2020, terdapat 7,8 juta wanita hidup yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir. Oleh karena itu, edukasi tentang SADARI perlu dilakukan terutama pada remaja perempuan sebagai bentuk upaya deteksi dini kanker payudara.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan cara untuk deteksi dini kanker payudara. Hal ini sangat penting dilakukan, karena jika kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diberikan pengobatan secara tepat maka didapatkan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi yaitu sekitar 80-90% dan secara signifikan menurunkan angka kematian sebesar 25-30%. Menurut Marmi et al. (2011) menjelaskan bahwa sebaiknya SADARI dilakukan pada saat setelah menstruasi yaitu tujuh sampai sepuluh hari setelah menstruasi dengan pertimbangan pada saat tersebut pengaruh hormon estrogen dan progesteron sangat rendah dan pada saat itu jaringan kelenjar payudara dalam keadaan tidak oedema atau tidak membengkak sehingga lebih mudah meraba adanya tumor atau kelainan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap kesehatan adalah melalui pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dan pelatihan dengan metode demonstrasi.
Pemberian pendidikan kesehatan terutama mengenai kanker payudara penting dilakukan paling tidak sejak usia 12-13 tahun pada remaja putri, karena di usia itu remaja putri sudah mengalami pubertas atau menstruasi serta sudah mulai tumbuh payudara. Kasus kanker payudara banyak ditemukan ketika sudah dalam keadaan akut atau bahkan kronis, sehingga banyak yang meninggal dunia. Inilah mengapa edukasi sangat penting agar kasus kematian akibat kanker payudara dapat ditanggulangi atau dapat berkurang. Jika remaja puti merasakan tanda dan gejala kanker payudara diharap segera melakukan chekup ke klinik kesehatan agar mendapat penangan yang tepat dan kanker payudara dapat disembuhkan.
Referensi:
Masturo, U., Kholisotin, K., & Agustin, Y. D. (2020). Efektifitas Penyuluhan Kesehatan tentang SADARI dengan Metode Diskusi Kelompok dan Metode Demonstrasi terhadap Perilaku WUS dalam Melakukan SADARI. Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute, 3(2), 141-154.
Rahayu, K. D., Kartika, I., & Mahmudah, D. (2020). Pengaruh paket edukasi dasar audiovisual sadari terhadap pengetahuan tentang sadari pada remaja puteri. Media Karya Kesehatan, 3(1). https://doi.org/10.24198/mkk.v3i1.24568
Deviani, N. L. P., Citrawati, N. K., & Suasti, N. M. A. (2018). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Dan Demonstrasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja Putri: Effectiveness Of Health Education With Lecture And Demonstration Method On Increasing Knowledge Aboutearly Detection Breast Cancerin Young Women. Bali Medika Jurnal, 5(1), 45-60. https://doi.org/10.36376/bmj.v5i1.19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H