Lihat ke Halaman Asli

Elsa Fadia Rahayu

Mahasiswi Universitas Pamulang

Insecure pada Usia Remaja

Diperbarui: 26 Juni 2022   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Insecure atau  rasa  tidak  aman,  bisa  diartikan  sebagai  rasa  takut  akan sesuatu  yang  dipicu  oleh  rasa  tidak  puas  dan  tidak  yakin  akan kapasitas diri sendiri. Rasa insecure inilah  yang  pada  akhirnya,  memicu para remaja untuk menciptakan  'topeng' agar sisi lain yang ingin disembunyikan itu tidak terlihat oleh orang  lain.  

Dengan  kata  lain,  para remaja berusaha  menutupi  sisi  lain itu dengan  melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka tampak hebat di mata orang lain.

Akhir-akhir ini insecure terjadi pada remaja. Menurut  Santrock (2007) masa remaja merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan sosio, emosional, yang dimulai dari rentang usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada usia sekitar 18 hingga 22 tahun.

Kebanyakan insecure dialami oleh para remaja dikarenakan media sosial yang dimiliki seperti instagram dan tiktok. Di instagram dan tiktok, banyak remaja yang mengupload foto atau vidio dengan menggunakan pakaian yang bagus, pemandangan yang indah, serta wajah yang menawan. 

Dalam hal tersebut, remaja yang melihat dan menyadari bahwa tidak memiliki hal itu semua, akan merasakan insecure dan akhirnya membuat kepercayaan akan dirinya menurun.

Selain media sosial, terdapat beberapa faktor penyebab insecure pada remaja antara lain :

1. Trauma
Trauma bisa sangat mempengaruhi perilaku seseorang terutama seorang remaja. Biasanya remaja yang memiliki trauma kerap kali memiliki reaksi yang lebih intens ketika ingat akan trauma yang pernah dialami pada masa lalu. Contohnya, seorang remaja pernah dibully karena dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini dapat menyebabkan rasa percaya dirinya turun terhadap dirinya sendiri.

2. Pergaulan yang Tidak Sehat
Pergaulan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Pergaulan yang sehat dapat membentuk sifat seseorang yang baik, begitu pula sebaliknya.

Pergaulan yang tidak sehat bisa menjadi salah satu faktor penyebab remaja insecure terhadap dirinya sendiri, apalagi jika remaja tersebut lahir dengan keadaan cacat fisik dan bergaul dengan orang-orang yang lebih beruntung dari pada dirinya, maka rasa tidak percaya diri akan sangat terkuras.

3. Selalu Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang Lain
Orang lain dengan diri kita sendiri itu berbeda, maka dari itu janganlah membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain yang akhirnya hanya akan membuat diri kita insecure. Misalnya, orang lain diusia remaja sudah bisa menghasilkan uang sendiri, tapi diri kita masih bergantung kepada orang tua itu wajar karena setiap orang punya jalannya masing-masing. Jika bukan sekarang, masih ada waktu besok untuk terus berkembang bukan malah insecure.

4. Selalu Mendengarkan Komentar Buruk Dari Orang Lain
Setiap orang berhak berkomentar, tapi bukan berarti komentar setiap orang harus didengarkan dan diresapi. Mendengarkan dan merespon komentar buruk orang lain hanya dapat membuat menjadi semakin insecure terhadap diri sendiri bahkan terhadap orang lain, bijaksanalah dalam mendengarkan komentar orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline