Kita bisa melihat dari berita di televisi, media sosial, bahwa banyak sekali kekerasan seksual yang terjadi saat ini. Kekerasan seksual adalah perbuatan yang dilakukan seseorang baik fisik, manipulasi, atau paksaan yang dapat merendahkan, melecehkan, bahkan menghina seseorang. Dan korban kekerasan seksual merasa tidak nyaman. Ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, dan lain sebagainya. Di kutip dari :
AKARTA, KOMPAS.com - Kasus pencabulan atau kekerasan seksual pada anak masih terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di sekitaran Jakarta. Sepanjang tahun 2023 ini, setidaknya sudah ada enam kasus kekerasan seksual pada anak di wilayah Jakarta dan Tangerang yang berhasil terungkap.
contoh salah satu kasus kekerasan seksual pada awal 2023 yaitu
Siswa SD di tambora dicabuli pedagang aksesori.
Kasus pencabulan yang baru terungkap terjadi di Tambora, Jakarta Barat. Empat siswi di sekolah dasar negeri (SDN) di kawasan Tambora diduga dicabuli pria berinisial BA (42) yang merupakan pedagang aksesori di depan SD tersebut. Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menjelaskan, BA kerap berkeliling ke beberapa sekolah, salah satunya SDN ini. "Pada hari Senin 6 Februari 2023, waktu istirahat sekitar 09.30 WIB, pelaku melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi korban untuk diberikan bonus aksesori berupa gelang, stiker," ujar Putra saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (10/2/2023). Putra menyebut, pelaku memberikan bonus aksesori kepada korban sekaligus untuk merayunya sehingga pelaku dapat leluasa memegang dada dan area sensitif lainnya.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata tidak hanya satu anak yang pernah jadi korban pencabulan, tetapi ada empat orang korban," ungkap Putra. "Semuanya berjenis kelamin perempuan, satu anak kelas 3 SD, dan tiga anak kelas 4 SD," imbuh dia. Pedagang lain yang melihat aksi pelaku lantas melaporkannya kepada pihak kepolisian. BA kemudian ditangkap oleh pihak kepolisian. Kini, para korban pencabulan anak itu tengah ditangani oleh tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Polres Metro Jakarta Barat. Sementara pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) juncto Pasal 76E UURI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. "Ancaman pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar," pungkas Putra.
Melihat berita diatas tentu memprihatinkan sekali, kekerasan seksual bisa terjadi dimana saja bahkan tidak memandang usia baik dewasa maupun anak kecil dapat menjadi korban dari kekerasan seksual. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang penting untuk ditangani. Setiap orang berperan penting dalam mencegah kekerasan seksual.
Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara Indonesia, tetapi juga sebagai jawaban dari permasalahan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti kasus diatas tadi yang harus di tangani dengan serius. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari adanya kasus seperti itu lagi, yaitu dapat dimulai dengan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam sila-sila pancasila.
- Pancasila sila pertama, ketuhanaan yang Maha Esa, setiap individu pasti mempunyai kepercayaanya masing-masing. Semua agama yang ada tentu mengajarkan hal yang baik. Individu yang mengamalkan nilai pancasila sila pertama tentu akan menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak benar seperti melakukan kekerasan seksual.
- Pancasila sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya disini setiap individu wajib menghormati martabat dan hak asasi manusia tanpa diskriminasi. Dalam konteks kekerasan seksual, hal ini mencakup perlindungan terhadap korban, memberikan dukungan positif agar korban tidak merasa tercela, serta menegakkan hukuman yang adil bagi pelaku kekerasan seksual.
- Pancasila sila ketiga, persatuan Indonesia. Artinya baik setiap individu, masyarakat, lembaga pemerintah, memiliki kesatuan yang utuh untuk bekerja sama dalam mengatasi kekerasan seksual.
- Pancasila sila keempat, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dalam menangani kasus kekerasan seksual penting untuk melibatkan masyarakat, pemerintah, lembaga lainnya untuk membuat program upaya penanggulangan kekerasan seksual. Agar nantinya kejadian kekerasan seksual tidak terjadi lagi.
- Pancasila sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal kekerasan seksual, pelaku yang melakukan tindakan kekerasan seksual wajib hukumnnya untuk di tindak lanjuti secara hukum yang ada dan adil, tanpa memandang status sosial pelaku. Dalam Al-Qur,an secara umum juga menegaskan tentang pentingnya menghormati martabat, hak, dan perlindungan terhadap individu, terutama perempuan. Allah SWT berfirman,
Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu. (QS. An-Nur ayat 33)
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila dapat digunakan sebagai upaya mencegah tindakan tidak baik, seperti kekersan seksual. mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah kita dari tindakan kekerasan seksual.
Penulis Pertama : Elsa Azara