Lihat ke Halaman Asli

Elsa Ashak Al Parizi

Mahasiswa/Universitas Teknologi Digital

Teori mengenai Pemimpin dan Kebijakan Kerja

Diperbarui: 27 Maret 2024   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pngtree.com

Pemimpin

Istilah yang merujuk pada pengertian pemimpin menurut Hafidhuddin dan Tanjung dalam Zabir (2018) yaitu kata "umara", yang juga disebut sebagai "ulil amri". Ulil amri atau pejabat adalah orang yang diberi tugas untuk mengurus urusan orang lain, dengan kata lain, pemimpin adalah orang yang diberi tugas untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai dan bahwa karyawannya merasa aman.

Seorang pemimpin pada dasarnya memiliki kekuatan untuk mengontrol perilaku orang lain di tempat kerjanya. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan Anda untuk melakukan hal-hal tertentu.

Stone dalam Nurhalim (2023) berpendapat bahwa potensi kepemimpinan yang efektif sebanding dengan jumlah sumber kekuatan yang tersedia bagi pemimpin. Jenis pemimpin ini berbeda-beda. Yang pertama adalah pemimpin formal, yang bergantung pada otoritas formal. Yang kedua adalah pemimpin nonformal, yang berhasil mempengaruhi perilaku orang lain tanpa otoritas formal, menurut Fattah dalam (Nurhalim et al., 2023)

Sedangkan menurut Kartini dalam Ahmad & Ratna (2022), pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian (khususnya di bidang tertentu) yang memungkinkannya mendorong orang lain untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemimpin bekerja sama dengan bawahannya untuk melakukan pekerjaan yang bersifat menghasilkan, yaitu membuat barang dan jasa,

Pemimpin organisasi memiliki peran di dalam dan di luar organisasi. Untuk membawa organisasi maju, seorang pemimpin yang strategis harus memiliki kemampuan untuk membantu mewujudkan visi dan misi organisasi. Kualitas mereka ditentukan oleh kemampuan mereka untuk menjalankan tugas, peran, dan fungsi sebagai pemimpin, yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya (Ahmad & Ratna, 2022).

Secara khusus dan spesifik tidak ada satu pun definisi kepemimpinan yang diberikan secara khusus dan khusus dalam berbagai literatur. Penulis mengatakan kepemimpinan adalah seni dan ilmu pengetahuan yang membentuk seseorang untuk mempengaruhi dan mengarahkan cara orang yang dipimpinnya berpikir, bersikap, dan bertindak sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus mampu membuat tujuan, memotivasi orang lain untuk mencapainya, dan membawa tim mereka ke kemenangan menurut Elizabeth dalam Zabir (2018).

Sutrisno dalam (Mahmud, 2019) mengemukakan bahwa dalam suatu organisasi, kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Tidak mudah menjadi seorang pemimpin, karena pempimpin harus memahami bawahan. Sedangkan menurut Tead, Terry, Hoyt dalam Mahmud (2019) menyebutkan bahwa pengertian kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

B.H Raven dalam Wiryana dan Mahmud (2019), mendefinisikan pemimpin sebagai seseorang yang menduduki suatu posisi di kelompok, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok itu sesuai dengan ekspektasi peran dari posisi tersebut dan mengkoordinasi serta mengarahkan kelompok untuk mempertahankan dirisertamencapaitujuankelompok,organisasidan masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya mempengaruhi orang lain baik individu maupun kelompok guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk mengetahui pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinan penulis melihat sudut pandang pada gaya, tipe, dan sifat kepemimpinan.

Kepemimpinan memiliki arti luas, mencakup studi tentang kepemimpinan, metode, seni, sifat, dan sejarah. Kepemimpinan tidak berarti memimpin orang secara langsung, seperti memimpin paduan suara atau upacara bendera. Namun, seseorang yang memimpin organisasi atau institusi lebih dikenal sebagai kepemimpinan. Sebagian besar definisi kepemimpinan mengacu pada suatu proses di mana seseorang mempengaruhi orang lain atau kelompok dengan memberikan petunjuk dan membantu kegiatan dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline