Lihat ke Halaman Asli

ELSA AMALIA

Mahasiswa 23107030005 UIN Sunan Kalijaga

UKM Al-Kautsar: Dengan Pengelohan Bahan Dasar Buah Salak, Menjadi Ragam Makanan Oleh-oleh Khas Jogja yang Ada di Desa Pulewulung

Diperbarui: 14 Juni 2024   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar pribadi (Elsa Amalia)

Yogyakarta sebuah tempat dimana banyak makanan khas untuk dijadikan sebuah oleh-oleh dari Yogyakarta sendiri. Salah satu Makanan yang terbuat dari bahan Salak, pasti cukup aneh dan kemungkinan mustahil tetapi ia menjadi makanan khas Yogyakarta di pusat Oleh-oleh.
Oleh-oleh yang terbuat dari Salak ini awalnya dibuat  Ibu Rumah Tangga dan dinamai UKM Al-Kautsar yang di ketuai bernama Bu Tri dan 9 ibu rumah tangga lainnya.
Lokasinya itu di Desa Wisata pulewulung, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bu Tri menjelaskan Awal terbentuknya UKM Al-Kautsar ini pada tahun 2008, dulu di buat oleh Mahasiswa UGM Fakultas Pertanian yang KKN disana. Sebelumnya ibu rumah tangga ini di ajari cara bikin sirup dan selai dari berbahan salak ini, nah lama-kelamaan memotivasi terbentuknya kelompok UKM Al-Kautsar ini dan di namai oleh Mahasiswa UGM tersebut.
UKM Al-Kautsar ini tertarik dengan dan melanjutkan memproduksi pengolahan yang berbahan dasar salak, karena di kecamatan Turi pada saat itu belum ada makanan yang terbuat dari olahan buah salak. Bu Tri menjelaskan bahwa "kami kelompok Al-Kautsar ini tertarik untuk melanjutkan dan memproduksi olahan salak"

Sumber gambar pribadi (Elsa Amalia)

Pada launching pertamanya UKM Al-Kautsar ini mengikuti lomba olahan pangan sekabupaten Sleman di Taman kuliner Condongcatur dan UKM Al-Kautsar ini meraih peringkat juara harapan satu.

Nah hal tersebut yang memotivasi untuk melanjutkan memproduksi olahan buah salak . Dan pada tahun tersebut juga UKM Al-Kautsar ini memproduksi dalam jumlah banyak sirup hasil olahannya. Karena semakin dikenal banyak orang dan pesanan membeludak.

UKM Al-Kautsar ini juga dapat banyak undangan-undangan untuk tampil di pameran dengan olahan pangan. Dan juga di undang di berbagai acara-acara Mahasiswa dan berbagai kampus untuk menjadi narasumber dalam event atau acara-acara tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu produksi sirup buah salak itu mengalami penurunan karena terkendala perizinan, karena dulu memproduksi sirup tanpa ada label bpom pun cukup tetapi sekarang sudah harus menggunakan bpom dan sertifikat halal. Nah pada saat itu pula produksi sirup dan selai buah salak usai atau berhenti.

Tidak lama dari berhentinya memproduksi sirup dan selai itu UKM Al-Kautsar ini bangkit kembali dan berinisiatif untuk memproduksi olahan Seperti Onde-Onde, geplak, jenang, wajik, dan kerupuk salak. Produksi Olahan salak ini awalnya motivasi untuk menaikkan harga jual salak yang pada saat panen itu harga salak sedang tidak stabil bahkan turun drastis hingga harga perkilo nya Rp.2.000; (dua ribu rupiah), tetapi jiga di olah menjadi berbagai makanan dan harganya juga lumayan naik empat kali lipat dari harga awal yang perkilonya Rp.2.000; (dua ribu rupiah) menjadi Rp.8.000; (delapan ribu rupiah), jadi " lumayan harganya naik" ujar Bu Tri saat di wawancarai. Dan oleh karena itu anggota UKM tersebut sangat bersemangat dalam pengolahan salak.

Dan seiring berjalannya waktu, UKM Al-Kautsar ini menjalin kerja sama dengan Yayasan Baitul Mal BRILian RO Yogyakarta. Semenjak kerja sama dengan BRILian RO Yogyakarta ini mereka juga terfasilitasi melalui program yang bernama MIGP (Mustahik Income Generating Program). MIGP ini bagian sebuah program ekonomi dari YBM BRI yang berfokus pada peningkatan keterampilan bekerja dengan cara memanfaatkan potensi setempat melalui pemberian stimulus (modal) dan pendampingan usaha kepada penerima manfaat. Dan UKM Al-Kautsar selaku penerima manfaat bantuan yang di berikan dari YBM BRI sangat terbantu dengan memberikan modal untuk usaha salak dan ada juga pendampingan. "Tetapi awalnya terkendala untuk mendapat bantuan ini agak susah karena suami saya PNS, tetapi saya terus mengajukannya karena anggota UKM Al-Kautsar ini hanya ibu-ibu rumah tangga biasa" ucap Bu Tri sebagai ketua UKM. Hal ini menjadi peluang untuk para anggota agar lebih giat dan bisa lebih banyak lagi memproduksi olahan berbahan dari buah salak tadi.

Sumber gambar pribadi (Elsa Amalia)

Tak hanya disitu Ujar Bu Tri " setiap sebulan sekali kita itu ada pendampingan rutinan kayak ngaji bareng, dan pencatatan hasil laporan keuangan". Disana juga bisa meminjam uang atau mereka bilang itu Tabung modal. Terus UKM Al-Kautsar ini di fasilitasi ketika ingin mengikuti lomba, atau pelatihan untuk mengisi event-event dan dari YBM ini sangat memfasilitasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline